Page 13 - BUKU AJAR MENGUASAI RAGAM KONSEP MODEL PENGEMBANGAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
P. 13

merekomendasikan untuk menyelesaikan penilaian hasil setelah semua kebutuhan ditetapkan

                 sebelum melanjutkan ke tahap desain.


                 2). Fase kedua adalah fase desain
                 Tujuan fase desain adalah untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan alat, bahan, dan sumber

                 daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Salah satu dokumen yang

                 dibuat pada fase ini adalah dokumen story board yang mengikuti urutan kegiatan pembelajaran
                 berdasarkan kebutuhan pembelajaran dan tujuan media pembelajaran. Sama halnya dengan fase

                 pertama, penilaian harus dilakukan pada fase ini sebelum melanjutkan ke fase pengembangan
                 dan implementasi.


                 3). Fase ketiga adalah fase pengembangan dan implementasi

                 Menurut Hannafin dan Peck (1988), kegiatan yang dilakukan pada fase ini meliputi pembuatan

                 flowchart, ujian, dan penilaian formatif dan sumatif. Dokumen papan narasi akan digunakan
                 untuk membuat bagan alur yang akan membantu pembuatan materi pembelajaran. Tahap ini

                 meliputi  penilaian  dan  pengujian  untuk  mengetahui  kelancaran  media  yang  dibuat.  Hasil

                 evaluasi  dan  pengujian  akan  digunakan  dalam  proses  modifikasi  untuk  mencapai  kualitas
                 media yang diinginkan.

                 Menurut model Hannafin dan Peck (1988), proses evaluasi dan pengulangan harus mencakup
                 kegiatan pengujian dan penilaian media pembelajaran secara terus menerus yang melibatkan

                 ketiga  fase  tersebut.  Selanjutnya,  Hannafin  dan  Peck  (1988)  membedakan  dua  bentuk
                 penilaian:  formatif  dan  sumatif.  Penilaian  formatif  dilakukan  selama  proses  pengembangan

                 media, sedangkan penilaian sumatif dilakukan setelah media dihasilkan.


                     f) Model Dick & Carey

                     Model pembelajaran Dick and Carey (2001) merupakan model untuk merancang kegiatan

                 pembelajaran.  Model  tersebut  meliputi  analisis,  desain,  pengembangan,  implementasi,  dan
                 evaluasi. Salah satu komponen model adalah unsur kognitif dan perilaku yang berfokus pada

                 bagaimana  siswa  menanggapi  rangsangan  yang  disajikan.  Model  desain  pembelajaran
                 membantu Anda berpikir tentang bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang baik untuk

                 diri sendiri atau orang lain. Itu datang dengan serangkaian langkah dan proses, dan ada nama
                 yang berbeda untuk itu, tetapi tujuannya sama: untuk memastikan bahwa pembelajaran yang

                 Anda lakukan bermanfaat dan bermanfaat.

                     Model  desain  pembelajaran  Dick  and  Carey  memiliki  10  langkah.  Langkah-langkah  ini
                                                              11
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18