Page 5 - 22176006_Hanna Salwa Putri_Penilaian
P. 5

3




                  2.2  Mengembangkan Instrumen Penilaian
                        Menurut Arikunto (2003) instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur

                  kemampuan ataupun keterampilan siswa yang akan dinilai atau dievaluasi. Maksudnya
                  instrumen adalah yang dapat digunakan untuk membantu proses evaluasi sehingga hasil

                  yang  diperoleh  akan  lebih  baik.  Evaluasi  adalah  kegiatan  untuk  mengumpulkan

                  informasi  tentang  bekerjanya  sesuatu,  yang  selanjutnya  informasi  tersebut  digunakan
                  untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

                        Berdasarkan pengertian instrumen dan evaluasi tersebut maka instrumen penilaian
                  dapat  disebut  sebagai  alat  penilaian  atau  alat  evaluasi  yang  digunakan  untuk

                  mengumpulkan  data  atau  informasi.  Dalam  pendidikan  terdapat  bermacam-macam
                  instrumen atau alat evaluasi  yang dapat dipergunakan untuk menilai proses dan hasil

                  pendidikan yang telah dilakukan.

                        Firman (2000) mengelompokkan instrumen penilaian menjadi dua yaitu tes dan
                  non tes. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan

                  penilaian, yang termasuk dalam kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi,

                  tes bakat, dan tes keterampilan. Sedangkan yang  termasuk dalam kelompok  noon-tes
                  adalah skala sikap, skalan penilaian, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket,

                  pemeriksaan dokumen, dan sebagainya (Sudijono, 2008).
                        Arikunto  (2003)  mengatakan  bahwa  instrumen  penilaian  adalah  alat  yang

                  digunakan untuk melakukan penilaian atau evaluasi, instrumen penilaian dapat berupa
                  tes maupun non tes dan observasinya dapat dilakukan dengan cara observasi sistematis

                  dan non-sistematis.

                        Untuk  mencapai  tujuan  secara  efektif  dan  efisien  instrumen  harus  baik  sebagai
                  alat ukur. Yunus (2015) menyatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

                  agar suatu instrumen dikatakan baik, yaitu:
                        a.  Valid

                           Suatu instrumen merujuk ketepatan untuk menilai apa yang dinilai. Instrumen
                           dikatakan  mempunyai  validitas  tinggi  apabila  alat  itu  betul-betul  mampu

                           mengukur  dan  menilai  apa  yang  ingin  diukur.  Validasi  instrumen  meliputi

                           validitas isi (content validity) dan validitas butir.
                        b.  Reliabel
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10