Page 90 - 5. BUKU 4 LILIK PRANATA DKK
P. 90
bicara, dan sikap tidur yang baik. Dalam relaksasi jenis ini,
individu tidak bisa melakukannya sendirian, tapi harus
dibantu dan diawasi oleh instruktur yang berpengalaman.’
Dalam behavioral relaxation training, yang dijelaskan
oleh Poppen (1988), orang diajarkan untuk merelakskan
setiap kelompok otot di dalam tubuh dengan postur yang
relaks. Hal ini mirip dengan PMR, kecuali bahwa orang
tidak menegangkan dan merelakskan setiap otot grup.
Orang duduk di recliner, dengan semua bagian tubuhnya
didukung oleh kursi, dan terapis memberikan instruksi pada
klien untuk menempatkan setiap bagian dari tubuhnya ke
dalam sikap yang benar. Menyajikan sepuluh perilaku
santai yang dijelaskan oleh Poppen (1988), Behavioral
relaxation training termasuk komponen dari prosedur
relaksasi lainnya. Orang diajarkan untuk bernafas dengan
benar, dan perhatiannya berfokus pada masing-masing
sepuluh perilaku relaksasi. Terdapat tiga komponen untuk
Penatalaksanaan Lansia Menderita Insomnia Dengan
Terapinon Farmakologi 83