Page 167 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 167
Anatomi Fisiologi Manusia
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) diperlukan untuk mempertahankan aktivitas
sekrestori dari korteks adrenal, yang mana dapat mengalami atropi secara cepat tanpa
hormon ini. Corticotropin-releasing hormone (CRH) dilepaskan dari hipotalamus merangsang
hipofisis anterior untuk mensekreaikan ACTH. Zona fasikulata sangat sensitif terhadap ACTH,
dan dia merespon dengan meningkatkan sekresi kortisol. Keduanya ACTH dan kortisol
menghambat sekresi CRH dari hipotalamus melalui umpan balik negatif. ACTH juga
merangsang sekresi aldosteron.
Struktur Kelenjar Adrenal
Korteks adrenal manusia terdiri dari tiga lapisan histologi yang berbeda (gambar 11):
Zona glomerulosa pada bagian terluar, yang mensintesis hormon mineralokortikoid,
utamanya aldosteron. Disebut mineralokortikoid karena mereka mempengaruhi
homeostasis mineral.
Zona fasikulata yang menghasilkan hormon glukortikoid, yaitu kortisol. Dinamakan
demikian karena mempengruhi homeostasis glukosa.
Zona retikularis pada bagian dalam yang menghasilkan hormon seks pria (androgen)
utamanya dehydroepiandroeterone (DHEA) dan androstenedion.
Gambar 11. Histologi korteks adrenal dan bagian medula adrenal
Hormon korteks adrenal semuanya memiliki struktur yang mirip, yang mengandung
inti steroid, yaitu derivat lipid dari kolesterol. Karena kormon ini larut lipid, mereka tidak
disimpan dalam sel kelenjar adrenal tetapi berdifusi dari sel ketika mereka disintesis.
Hormon kortikal adrenal diangkut ke dalam darah dalam kombinasi dengan protein plasma
spesifik, mereka dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin. Hormon
korteks adrenal terikat ke reseptor nuklear dan merangsang sintesis protein spesifik yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan respon sel.
161