Page 87 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 87

  Anatomi Fisiologi Manusia  




                                                       Topik 3

                                               Sistem Saraf Tepi



                     Makan siang saat piknik itu indah bukan? Bayangkan Anda sekarang tertidur di rumput
               dan  di  bawah  sinar  matahari  yang  teduh  sambil  mencerna  makanan.  Anda  membiarkan
               makan  intisari.  Tiba-tiba  Anda  merasakan  sesuatu  bergerak  melintasi  kaki  bagian  bawah
               Anda. Anda membuka mata, melihat empat ular panjang merayap di atas kaki Anda. Dengan
               isntin tanpa berpikir dulu, Anda melemparkan ular ke rumput dan berusaha untuk mencari
               aman dengan naik ke atas meja piknik di dekat Anda. Anda terengah-engah, dan jantung
               berdebar. Dalam waktu kurang dari satu detik, tubuh Anda telah merespon ke situasi panik.
                     Reaksi  refleks  ini  terintegrasi  dan  terkoordinasi  melalui  sistem  saraf  pusat  (SSP),
               kemudian  dilakukan  oleh  eferen  yang  terbagi  ke  dalam  sistem  saraf  tepi  (perifer)  (SST).
               Gimana  menarik  bukan?  Ok,  untuk  lebih  memahami  secara  detail,  marilah  menyimak  isi
               makalah ini.

               Sistem Saraf Tepi
                     Sistem saraf tepi (SST) dibagi menjadi beberapa unit yang lebih kecil. Kategori kedua ini
               terdiri  dari  semua  saraf  yang  menghubungkan otak  dan  sumsum  tulang  belakang  dengan
               reseptor sensorik, otot, dan kelenjar. Terdiri dari 12 pasang saraf tengkorak (krania)l yang
               berasal  dari  batang  otak  dan  31  pasang  saraf  tulang  belakang  (spinal)  yang  berasal  dari
               susm-sum  tulang  belakang.  SST  membawa  impuls  saraf  yang  dibentuk  oleh  reseptor
               sensorik, seperti reseptor nyeri dan suara, ke SSP. Ia juga membawa impuls saraf dari SSP ke
               efektor, yaitu: otot, kelenjar, dan jaringan adiposa.
                     SST  dapat  dibagi  lagi  menjadi  dua  subkategori:  sistem  tepi  aferen,  yang  terdiri  dari
               neuron aferen atau sensorik yang menyampaikan informasi dari reseptor di bagian perifer
               atau tepi tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem tepi eferen, yang terdiri
               dari  neuron  eferen  atau  motorik  yang  menyampaikan  informasi  dari  otak  dan  sumsum
               tulang belakang ke otot dan kelenjar.
                     Sistem  tepi  eferen  dapat  dibagi  lagi  menjadi  dua  subkategori.  Yang  pertama  adalah
               sistem saraf somatik, yang menkonduksikan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang
               ke  otot  rangka,  sehingga  menyebabkan  kita  untuk  merespon  atau  bereaksi  terhadap
               perubahan lingkungan eksternal kita. Yang kedua adalah sistem saraf otonom (SSO), yang
               melakukan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos (seperti otot
               polos  dari  usus  yang  mendorong  makanan  melalui  saluran  pencernaan),  ke  jaringan  otot
               jantung  dari  jantung,  dan  ke  kelenjar  (seperti  kelenjar  endokrin).  SSO  dianggap  saraf  tak
               sadar (involunter). Organ yang dipengaruhi oleh sistem ini menerima serabut saraf dari dua
               divisi SSO yaitu: divisi simpatis, yang merangsang atau mempercepat aktivitas dan karenanya
               melibatkan  pengeluaran  energi  dan  menggunakan  norepinefrin  sebagai  neurotransmitter,
               dan  divisi  parasimpatis,  yang  merangsang  atau  mempercepat  kegiatan  vegetatif  tubuh




                                                           81
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92