Page 92 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 92
Anatomi Fisiologi Manusia
4. Pelebaran saluran udara meningkatkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
5. Peningkatan pemecahan sumber energi yang tersimpan terjadi selama latihan. Sel otot
rangka dan sel hati (hepatosit) dirangsang untuk memecah glikogen menjadi glukosa.
Sel otot rangka menggunakan glukosa, dan sel hati melepaskannya ke dalam darah
untuk digunakan oleh jaringan lain. Adiposit memecah trigliserida dan melepaskan
asam lemak ke dalam darah, yang digunakan sebagai sumber energi oleh otot rangka
dan otot jantung.
6. Peningkatan suhu tubuh ketika melatih otot, akan mengahasilkan panas. Vasodilatasi
pembuluh darah di kulit membawa darah hangat dekat ke permukaan, dimana panas
hilang ke lingkungan. Aktivitas kelenjar keringat meningkat, menghasilkan peningkatan
produksi keringat, dan penguapan keringat menghilangkan panas lainnya.
7. Selama latihan, aktivitas organ yang tidak penting menurun. Sebagai contoh, proses
mencerna makanan melambat karena kelenjar pencernaan menurunkan sekresinya
dan kontraksi otot polos yang mencampur dan memindahkan makanan melalui saluran
pencernaan menurun.
Peningkatan aktivitas dari divisi parasimpatis umumnya sejalan dengan kondisi
istirahat. Divisi parasimpatis mengatur pencernaan dengan merangsang sekresi kelenjar,
meningkatkan pencampuran makanan dengan enzim pencernaan dan empedu, dan
menggerakkan material melalui saluran pencernaan.
Divisi parasimpatis mengontrol defekasi dan urinari. Peningkatan rangsangan
parasimpatis menurunkan laju jantung, sehingga menurunkan tekanan darah. Peningkatan
aktivitas parasimpatis menciutkan jalan udara, pergerakan udara menurun melalui mereka.
Ringkasnya, baik divisi simpatis maupun parasimpatis aktif atau tidak aktif secara terus
menerus, ada berbagai tingkat regulasi, tergantung pada tingkat aktivitas tubuh. Perbedaan-
perbedaan dalam regulasi dari organ yang sama adalah hasil dari neurotransmiter yang khas
dilepaskan oleh serat pascaganglion dan reseptor spesifik pada sel target.
Jalur otonom memiliki dua neuron eferen dalam rangkaian
Semua jalur otonom (simpatis dan parasimpatis) terdiri dari dua neuron dalam
rangkaian (gambar 14). Neuron pertama, yang disebut neuron praganglion, berasal dalam
sistem saraf pusat dan menjukur ke ganglion otonom di luar SSP. Disana neuron praganglion
bersinapsis dengan neuron kedua dalam jalur (neuron pascaganglion). Neuron ini memiliki
badansel dalam ganglion dan proyeksi aksonnya ke jaringan target. (ganglion adalah
sekelompok badan sel saraf yang berada di luar SSP. Dalam SSP setara dengan inti.
86