Page 95 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 95

  Anatomi Fisiologi Manusia  




                     Asetilkolin  mengikat  reseptor  nikotinik  memiliki  efek  eksitatori  karena  dia
               menghasilkan  pembukaan  langsung  kanal  Na+  dan  menghasilkan  potensial  aksi.  Ketika
               asetilkolin terikat ke reseptor muskarinik, respon sel dimediasi melalui protein G. Respon ini,
               apakah eksitatori atau inhibitori, bergantung pada efektor dimana reseptor itu ditemukan
               (tabel  6).  Contoh,  asetikolin  terikat  ke  reseptor  nikotinik  pada  otot  jantung,  responnya
               mengurangi  laju  jantung  dan  asetikolin  terikat  ke  reseptor  nikotinik  pada  sel  otot  polos,
               responnya meningkatkan laju kontraksinya.
















                                  Gambar 16. Lokasi reseptor muskarinik dan adrenergik

               Reseptor adrenergik
                     Reseptor  adrenergik  adalah  reseptor  dimana  norepinefrin  atau  epinefrin  terikat.
               Mereka terletak di membran plasma efektor yang dipersarafi oleh divisi simpatis (gambar 16
               b dan c). Respon sel terhadap pengikatan norepinefrin atau epinefrin ke reseptor adrenergik
               dimediasi  melalui  protein  G.  Bergantung  pada  efektor,  aktivasi  protein  G  dapat
               menghasilkan respon eksitatori atau inibitori.
                     Reseptor adrenergik dikelompokkan lagi ke dalam dua kategori utama: reseptor alfa
               (α)  dan  reseptor beta  (β).  Epinefrin  memiliki  efek  lebih  besar  daripada  norepinefrin pada
               sebagian  besar  reseptor  (α)  dan  (β)  Subtipe  utama  dari  reseptor  (α)  adalah  reseptor
               adrenergik α1 dan α2. Subtipe utama dari reseptor (β) adalah reseptor adrenergik β1 dan
               β2.
                     Reseptor  adrenergik  dapat  dirangsang  dalam  dua  cara:  oleh  sistem  saraf  atau  oleh
               epinefrin  dan  norepinefrin  yang  dilepaskan  dari  kelnjar  adrenal.  Neuron  pascaganglion
               simpatis  melepaskan  norepinefrin,  yang  menstimulasi  reseptor  adrenergik  dalam  sinaps
               (gambar  16  b  dan  c).  Contoh,  pembuluh  darah  secara  terus  menerus  dirangsang  untuk
               berkontraksi  melalui  pelepasan  norepinefrin.  Peningkatan  rangsangan  menyebabkan
               konstriksi  dan  mengurangi  aliran  darah,  sedangkan  penurunan  rangsangan  menghasilkan




                                                           89
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100