Page 90 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 90

  Anatomi Fisiologi Manusia  





                                     Perbandingan Divisi Simpatis dan Parasimpatis
                                              yang mempersarafi sebagian
                                              besar kelenjar keringat dan
                                              beberapa pembuluh darah di
                                              otot rangka melepaskan ACh.
               Efek fisiologi                 Respon “fight or flight”       Aktivitas “rest and digest”

               Pleksus
                     Pada bagian sebelumnya, jalur utama untuk neuron praganglion dan pascatganglion
               dari  divisi  simpatis  dan  parasimpatis  telah  dijelaskan.  Dalam  beberapa  kasus,  akson
               pascaganglion memperpanjang secara langsung melalui saraf ke organ target. Dalam kasus
               lain, akson pascaganglion menjadi bagian dari pleksus saraf otonom. Pleksus saraf otonom
               bersifat kompleks, jaringan saraf yang saling berhubungan yang dibentuk oleh neuron dari
               divisi  simpatis  dan  parasimpatis.  Akson  dari  neuron  sensorik  juga  berkontribusi  terhadap
               pleksus ini. Pleksus saraf otonom biasanya dinamai sesuai dengan organ yang mereka suplai
               atau  pembuluh  darah  beserta  dimana  mereka  ditemukan.  Misalnya,  pleksus  jantung
               mensuplai jantung, dan pleksus aorta toraks ditemukan di sepanjang aorta toraks. Pleksus
               mengikuti  rute  pembuluh  darah  merupakan  sarana  utama  dimana  akson  otonom
               didistribusikan  ke  seluruh  tubuh.  Pleksus  saraf  otonom  terkait  dengan  keduanya,  divisi
               simpatis dan parasimpatis.

               Sistem Saraf Enterik
                     Sistem  saraf  enterik  terdiri  dari  pleksus  saraf  dalam  dinding  saluran  pencernaan.
               Pleksus  memiliki  kontribusi  dari  tiga  sumber:  (1)  neuron  sensorik  yang  menghubungkan
               saluran pencernaan ke SSP, (2) Neuron motorik SSO yang menghubungkan SSP ke saluran
               pencernaan,  dan  (3)  neuron  enterik,  yang  terbatas  ke  pleksus  enterik.  SSP  mampu
               memantau saluran pencernaan dan mengontrol otot polos dan kelenjarnya melalui refleks
               otonom. Misalnya, neuron sensorik mendeteksi regangan saluran pencernaan, dan potensial
               aksi ditransmisikan ke SSP. Sebagai respon, SSP mengirimkan potensial aksi ke kelenjar di
               saluran pencernaan, sehingga terjadi sekresi.

               Ada tiga jenis utama dari neuron enterik:
               1.    Neuron  sensorik  enterik  mendeteksi  perubahan  komposisi  kimia  dari  isi  saluran
                     pencernaan atau mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan.
               2.    Neuron  enterik  motorik  merangsang  atau  menghambat  kontraksi  otot  polos  dan
                     sekresi kelenjar.
               3.    Interneuron enterik menghubungkan neuron sensorik enterik dan motorik satu sama
                     lain.

                     Fitur  yang  unik  dari  neuron  enterik  adalah  bahwa  mereka  mampu  memantau  dan
               mengontrol saluran pencernaan secara independen dari SSP melalui refleks lokal. Misalnya,



                                                           84
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95