Page 51 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII _KD 3.1 dan 4.1
P. 51
diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam
usahanya memulihkan keamanan di Sulawesi Selatan
Munculnya Peristiwa Tanjung Morawa mengenai persoalan tanah perkebunan di
Sumatera Timur (Deli), Peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa bentrokan antara
aparat kepolisian dengan para petani liar yang di dukung PKI mengenai persoalan tanah
perkebunan di Sumatera Timur (Deli). Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak
percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus
mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 JULI 1953 – 12 AGUSTUS 1955)
Kabinet Ali Sastroamidjojo yang terbentuk pada 31 Juli 1953 merupakan kabinet keempat
yang dibentuk selama Masa Demokrasi Liberal. Kabinet ini mendapatkan dukungan banyak
partai di Parlemen, termasuk Partai Nahdlatul Ulama (NU). Kabinet ini diketuai oleh PM. Ali
Sastroamijoyo dan Wakil PM. Mr. Wongsonegoro dari Partai Indonesia Raya (PIR).
Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo I:
1. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran
2. Menyelenggarakan Pemilu dengan segera
3. Pembebasan Irian Barat secepatnya
4. Pelaksanaan politik bebas-aktif
5. Peninjauan kembali persetujuan KMB.
6. Penyelesaian pertikaian politik.
Dalam menjalankan fungsinya, kabinet ini berhasil melakukan suatu prestasi yaitu:
• Merampungkan persiapan pemilu yang akan diselenggarakan 29 September 1955 •
Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955
Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 memiliki pengaruh dan arti penting bagi
solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia - Afrika dan juga membawa
akibat yang lain, seperti :
Berkurangnya ketegangan dunia
Australia dan Amerika mulai berusaha menghapuskan politik diskriminasi ras di
negaranya.
Indonesia mendapatkan dukungan diplomasi dari negara Asia-Afrika dalam usaha
penyatuan Irian Barat di PBB
Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I, Menteri Perekonomian Mr. Iskaq
Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi yang dikenal dengan sistem Ali-Baba.
50