Page 44 - Mobile Modul1_Program bangga kencana mobile
P. 44
MODUL 2 | Pembangunan Berwawasan Kependudukan
Pada waktu yang bersamaan struktur penduduk mengalami
perubahan yang sangat pesat, terutama terkait dengan capaian
“demographic dividend”. Dengan masuknya Indonesia ke dalam
tahap ke dua bonus demografi, tiga kelompok umur penduduk
harus memperoleh perlakuan yang berbeda. Sampai dengan
tahun 2045 pertumbuhan penduduk usia lanjut diperkirakan akan
jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia kurang
dari 15 tahun dan usia produktif, 15-64 tahun. Isu tentang anak,
penduduk produktif dan lansia perlu direspon secara tepat agar
bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal.
Perubahan struktur penduduk tersebut dapat menjadi
dorongan atau tantangan tambahan untuk pencapaian
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Migrasi
dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan
memperluas peluang ekonomi, mengurangi kemiskinan,
menangani pasar tenaga kerja ketidakseimbangan dan
mempercepat difusi ide dan teknologi baru. Selain itu, kepadatan
penduduk yang semakin tinggi sejalan dengan penambahan
jumlah penduduk, dan juga terkait dengan urbanisasi, memberikan
kesempatan bagi pemerintah untuk memberikan layanan dasar
dengan cara yang lebih hemat biaya untuk lebih banyak orang.
Perubahan pola migrasi risen yang meskipun lambat mulai
bergeser ke Indonesia bagian Timur, merupakan pertanda yang
baik dalam konteks distribusi penduduk. Rencana pemindahan ibu
kota ke Kalimantan Timur, merupakan kebijakan yang langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi arah dan arus
migrasi di Indonesia. Perubahan inilah yang seharusnya menjadi
salah satu dasar pertimbangan dalam merumuskan kebijakan
di bidang mobiitas penduduk. Pada saat yang sama, kebijakan
mobilitas penduduk belum terilihat secara tegas dan jelas
sebagaimana kebijakan di bidang fertilitas maupun mortalitas.
Perubahan jumlah anak dalam keluarga membawa implikasi
ekonomi dan sosial. Dari sisi ekonomi, jumlah anak yang sedikit
barangkali menyebabkan kesempatan keluarga untuk saving
44 | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana