Page 43 - Mobile Modul1_Program bangga kencana mobile
P. 43
Indonesia yang tingal di Jawa lebih kurang 59 persen. Angka ini
hanya menurun sebesar 10 persen selama 70. Melihat gejala ini,
tampaknya persoalan distribusi ini merupakan persoalan yang
sangat sulit untuk dipecahkan. Diperkirakan konsentrasi ini masih
akan terjadi pada dekade mendatang jika tidak ada kebijakan
yang mampu menstimulasi atau mengarahkan terjadinya
persebaran penduduk ke daerah kurang padat.
Penurunan pertumbuhan penduduk secara nasional tidak
lepas dari kenyataan bahwa angka kelahiran total (TFR) juga
mengalami penurunan yang signifikan dan konsisten. Pada awal
Orde Baru rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang ibu selama
usia suburnya adalah 5,6 dan angka ini menurun separuh lebih
menjadi 2,3 pada akhir Orde Baru dan pada periode 2005-2010
akan mencapai replacement level. Meskipun demikian perlu juga
dicatat bahwa ada indikasi angka fertilitas di Indonesia mengalami
stagnasi, atau justru mengalami peningkatan. Sebagai contoh
hasil sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa TFR di
indonesia adalah 2,414. Angka ini lebih tinggi dari hasil SDKI tahun
2007, yaitu 2,3.
Perubahan demografis yang diproyeksikan sampai dengan
tahun 2045 akan membentuk dan mengubah struktur penduduk
serta akan menimbulkan persoalan dan tantangannya
sendiri. Tantangan terbesar dan paling mendasar adalah
untuk menyesuaikan diri dengan jumlah penduduk Indonesie
yang diperkirakan mencapai 319 juta orang pada tahun
2045 (Bappenas, BPS dan UNFPA, 2018 :51), ketika Indonesia
merayakan kemerdekaan yang ke 100. Jumlah penduduk yang
cukup besar tersebut akan menuntut terpenuhinya kebutuhan
dan peningkatan taraf hidup. Jika tidak diantisipasi dengan baik,
maka akan menimbulkan banyak masalah baik secara ekonomi,
seperti kemiskinan, atau Kesehatan (kematian maternal, bayi
dan balita), degradasi lingkungan, dan juga sosial (konflik). Harus
ada kesepakatan tentang berapa sebenarnya jumlah penduduk
yang “optimum” di Indonesia.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional | 43
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana