Page 38 - Mobile Modul1_Program bangga kencana mobile
P. 38

MODUL 2 | Pembangunan Berwawasan Kependudukan




           antara lain melalui start-ups.
              Oleh  karenanya,  persentase  anak  yang  mengecil  harus
           dimanfaatkan untuk  meningkatkan  kualitas manusia, yakni
           membangun kualitas  manusia sejak usia  dini. Bahkan, sejak
           seribu hari pertama kehidupan yang dikawal  sampai  menjadi
           remaja yang siap kerja, sehat, cerdas, berkarakter dan berdaya
           saing. Terlebih lagi, apabila  disertai  dengan pola asuh untuk
           mengembangkan karakter dan kecakapan hidup (life skill) yang
           menjadi bekal mengarungi kehidupan yang kompetitif.  Struktur
           Umur  Penduduk Seimbang (SUPS) yang dicapai melalui bonus
           demografi  dengan  berpatokan  pada  tercapainya  TFR=2,1
           menjadi landasan kuat  yang mendukung  pemerintah  untuk
           melaksanakan pembangunan  yang  mensejahterakan  bangsa.
           Kebijakan  yang  tepat  untuk  memanfaatkan  bonus  demografi
           akan membantu meningkatkan  kesejahteraan  dan memutus
           rantai kemiskinan antar generasi.


           F. Rangkuman
              Pembangunan  berwawasan kependudukan mengandung
           dua makna yaitu pembangunan yang disesuaikan dengan potensi
           dan kondisi penduduk yang ada. Penduduk harus dijadikan titik
           sentral  dalam  proses  pembangunan  serta  pembangunan  lebih
           menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia
           dibandingkan dengan pembangunan fisik semata-mata.
              Dalam      mewujudkan       pembangunan         berwawasan
           kependudukan Kita harus memperhatikan beberapa aspek
           penting pembangunan berwawasan kependudukan yang
           meliputi   prinsip  atau   asas   pengelolaan    pembangunan
           berwawasan kependudukan  serta  dimensi pembangunan
           berwawasan kependudukan.
              Konsep pembangunan berwawasan kependudukan bukanlah
           konsep baru namun telah lama digunakan di Indonesia walaupun
           dalam bentuk format yang berbeda-beda contohnya penggunaan



       38 |  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
           Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43