Page 37 - Mobile Modul1_Program bangga kencana mobile
P. 37
berkualitas dan siap bekerja. Di sisi pemerintah (pusat, provinsi dan
kabupaten dan kota), anggaran untuk menyiapkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas akan lebih kecil
jikadibandingkan jika persentase anak-anak besar karena TFR
tinggi. Persentase penduduk usia kerja yang tinggi memberikan
peluang untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB). Ini
mungkin bisa menjelaskan mengapa PDB Indonesia terbesar ke-16
di dunia atau 1.074,97 milliar dolar US tahun 2018 . Namun, tatkala
PDB yang besar itu dibagi jumlah penduduk untuk menghitung
pendapatan per kapita, ranking Indonesia merosot ke urutan 116,
karena jumlah penduduk yang amat besar. Oleh karenanya, saat
ini masih diperlukan upaya pengendalian penduduk yang serius,
yakni menurunkan TFR hingga mencapai 2,1 pada tahun 2025.
Secara makro PDB yang besar meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, apabila disertai dengan kebijakan yang tepat, antara
lain penciptaan lapangan kerja serta peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Pekerja yang berkualitas akan memiliki produktivitas
dan penghasilan yang tinggi, sehingga dapat memenuhi hak-hak
dasar keluarganya seperti pendidikan dan kesehatan berkualitas
serta asupan makanan yang bergizi. Penghasilan yang tinggi
akan meningkatkan konsumsi domestik yang pada gilirannya
menggerakkan roda perekonomian. Bersama dengan bebarapa
negara ASEAN, Indonesia telah berhasil bertahan dari krisis
finansial global tahun 2008 karena dukungan konsumsi domestik
tersebut . Namun, dari sisi mikro ekonomi, yakni sisi penawaran (sisi
supply) tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja Indonesia dirasa
belum cukup memadai karena kualitas angkatan kerja yang
rendah. Artinya, bonus demografi tidak otomatis bisa dipetik untuk
mensejahterakan bangsa. Diperlukan kebijakan dan intervensi yang
tepat untuk membangun penduduk usia kerja menjadi produktif,
berdaya saing, berkarakter dan mempunyai kesempatan kerja
yang layak. Dalam era industri 4.0 ada karakteristik tambahan
yang diperlukan, yakni kemampuan mengadaptasi diri dengan
perubahan lingkungan ketenagakerjaan, inovatif dan kreatif
untuk kemudian bisa membangun kesempatan kerja sendiri,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional | 37
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana