Page 9 - JURNAL OBJEKTIVITAS E-SINGA MANGGALA DALAM PEMBERITAAN PEMBANGUNAN
P. 9

harus  mampu    menyajikan  kalimat  yang          untuk  menjadi  wartawan  hanya  akan  tinggal
               sederhana tapi memikat, menceritakan beragam       angan-angan  semata.  Hambatan  yang  dihadapi
               peristiwa  hasil  liputan  yang    telah    dilakukan.    wartawan   dalam   peliputan   sering   kali
               Tanpa    adanya    kecerdasan    otak,    seseorang    menjadikan  wartawan  itu  semakain  berfikir
               wartawan    akan  kebingungan  saat  memberikan    dewasa  dalam  menyikapi  masalah-masalah
               berita.  Memang  ada  teori  khusus  untuk         dilapangan.  Ada  beberapa  persyaratan  yang
               membikin  berita  tersebut,  yang  biasanya        harus  dimiliki,  jika  seseorang  ingin  terjun
               dipelajari  dikampus  yang  menkaji  ilmu          menekuni karier sebagai wartawan. Diantaranya
               telekomunikasi  atau  ilmu  jurnalistik.  Namun,   yakni  memiliki  potensi  kecerdasan  otak  yang
               apapun teori penulisan  berita, semua  wartawan    bagus,  tangguh  dalam  bekerja,  semangat  hidup
               tidak akan bisa membuat berita yang baik, tanpa    yang membaja, dan pantang menyerah. Selain itu
               didukung  dengan  pemikiran  yang  cerdas.         persyaratan  lain  yang  harus  dimiliki  calon
               Seseorang wartawan juga harus memiliki sikap       wartawan, yakni kondisi fisik yang prima serta
               tangguh dalam bekerja, karena pekerjaan dalam      mudah menjalin hubungan baik dengan segenap
               jurnalistik bukan pekerjaan enteng.                lapisan  sosial.  Potensi  kecerdasan  otak  yang
                                                                  encer atau bagus memang mutlak dimiliki oleh
               Faktor Penghambat Penerapan Objektivitas           seorang  calon  wartawan.  Sebab  saat  membuat
               Pemberitaan Majalah E-Singa Manggala               berita,  seorang  wartawan  dituntut  mampu
                     Narasumber  sebagai  sumber  informasi       menyajikan berita yang enak dibaca dan memikat
               terkadang  sulit  untuk  dimintai  keterangan      orang.  Dalam  kondisi  inilah  kecerdasan
               mengenai  peristiwa  yang  tengah  terjadi.        seseorang  mendapat    ujian    berat.    Wartawan
               Narasumber  juga  terkadang  menunda-nunda         harus  mampu    menyajikan  kalimat  yang
               untuk diwawancarai, bahkan lebih parahnya lagi     sederhana tapi memikat, menceritakan beragam
               narasumber  membatalkan  untuk  diwawancarai       peristiwa  hasil  liputan  yang    telah    dilakukan.
               dengan  berbagai  alasan.  Oleh  sebab  itu,  tugas   Tanpa    adanya    kecerdasan    otak,    seseorang
               wartawan  selaku  pencari  berita  harus  bekerja   wartawan    akan  kebingungan  saat  memberikan
               lebih  keras  melakukan  apa  saja  demi           berita.  Memang  ada  teori  khusus  untuk
               mendapatkan  sebuah  berita  namun,  tetap  harus   membikin  berita  tersebut,  yang  biasanya
               perpedoman  pada  kode  etik  jurnalistik,  dan    dipelajari  dikampus  yang  menkaji  ilmu
               menghargai keputusan narasumber.                   telekomunikasi  atau  ilmu  jurnalistik.  Namun,
                    Peneliti  menganalis  dari  empat  faktor     apapun teori penulisan  berita, semua  wartawan
               hambatan dalam peliputan berita, yakni: 1) Jarak   tidak akan bisa membuat berita yang baik, tanpa
               antara  berita  di  kantor  pemerintahan  dengan   didukung  dengan  pemikiran  yang  cerdas.
               peristiwa, 2) Sulitnya mendapat konfirmasi dari    Seseorang wartawan juga harus memiliki sikap
               narasumber  atau  pejabat  yang  menolak           tangguh dalam bekerja, karena pekerjaan dalam
               memberikan  keterangan  terhadap  kasus  yang      jurnalistik bukan pekerjaan enteng. Banyak pahit
               sedang terjadi, 3) Minimnya pengetahuan yang       getir yang harus dirasakan, bagi seseorang yang
               dimiliki seorang wartawan pada saat mewancarai     terjun  di  kancah  wartawanan.  Jika  seseorang
               narasumber.,  4)  Terbatasnya  jumlah  wartawan    mudah patuh asa lembek atau lemah, maka dia
               yang ada.                                          akan  kerepotan  jika  terjun  sebagai  wartawan.
                    Bagi   seorang    jurnalis   profesional,     Saat ditugaskan meliput berita didaerah terpencil
               kedudukan, dan kredibilitas sumber berita sangat   misalnya, jelas dibutuhkan ketanguhan fisik bagi
               penting.  Ia  tidak  sekedar menghubungi  sumber   seorang wartawan. Demikian jika jika seseorang
               berita  dan  memperoleh  berita.  Ia  senantiasa   wartawan  diterjunkan  dikawasan  bencana,
               mengembangkan sikap kritis karena tidak semua      misalnya  meliput  bencana  tsunami  atau  banjir
               sumber berita dan bahan berita dapat dijadikan     besar, jelas  dibutuhkan  kondisi  kesehatan  yang
               berita.  Ia  selalu  dituntut  bersikap  etis,  karena   benar-benar prima.
               memperoleh  data-data  berita  harus  ditempu
               melalui  cara-cara  yang  benar  serta  tidak      Kesimpulan
               bertentangan  dengan  aspek-aspek  moral  serta        Eksistensi   E-Singa   Manggala   dalam
               norma-norma sosial.                                masyarakat  pada  dasarnya  menujukan  adanya
                    Menekuni  profesi  wartawan  memang           hubungan dan saling mempengaruhi antara unsur
               membutuhkan minat yang keras membaja. Tanpa        yang satu dengan unsur yang lain sesuai dengan
               adanya minat dan kerja keras maka angan-angan      fungsinya masing-masing. Hal ini sesuai dengan
   4   5   6   7   8   9   10   11