Page 411 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 411

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        lampaoe    melangsoengkan      penangkapan      besar   jang
                        pertama,dan  pada  soeboeh  24  Itigatu  tahoen  ini  dioelangi
                        penangkapan besar sekali lagi.

                                   Sedjak itoe pemeriksaan teliti telah diteroeskan terhadap
                        Dokoh  pontianak  serta  beberapa  ratoes  orang  jang
                        bersangkoetan  jang  soedah  ditahan, maka  achirnja  terbongkar
                        dengan  senjata-senjatanja  komplotan  besar  oentoek  melawan
                        Dai  Nipponjang  sangat  mengejoetkan  orang.  Oleh  karena  itoe
                        baroe2  ini  dalam  sidang  Madjelis  Pengadilan  Hoekoem
                        Ketentaraan Angkatan Laoet kepala2 komplotan serta lain-lainja
                        telah  didjatoehkan  hoekoeman  mati,  maka  pada  tanggal  28
                        Rokugatu mereka pun telah ditembak mati.


                           Kecurigaaan  Jepang  muncul  karena  informasi  dari  mata-
                matanya,  baik  orang  Jepang    maupun  orang  Indonesia    yang
                bekerjasama. Jepang curiga akan terjadi pemberontakan besar-besaran
                yang akan dilakukan para raja dan kaum Intelektual. Dengan berbagai
                cara,  Jepang  berusaha  menangkap  dan  menteror  rakyat  agar  hidup
                dalam ketakutan dan tidak berani melakukan perlawanan. Namun justru
                Jepang  yang  merasa  ketakutan,  sehingga  secara  membabi  buta
                menangkap rakyat yang sebenarnya tidak bersalah.

                           Peristiwa Mandor terjadi di desa Kompyang Kecamatan Mandor,
                tempat  Jepang  melakukan  pembataian  besar-besaran  terhadap  segala
                lapisan  masyarakat.  Menurut  Borneo  Shimbhun  (1  Juli  1944),  Jepang
                selama masa pendudukannya telah membunuh rakyat sebanyak 21.037
                orang di Kalimantan Barat. Oleh Pemerintah Indonesia, korban-korban
                tersebut  dimakamkan  dalam  9  cungkup  (nisan)  di  desa  Kompyang
                Mandor dan diberi nama ―Makam Juang Mandor‖.


                7.5. Medium Penyebaran Proklamasi
                        Seperti  halnya  di  daerah  lain,  berita  tentang  proklamasi
                kemerdekaan  Indonesia  terlambat  sampai  ke  Kalimantan.  Disamping
                faktor sarana dan prasarana, sikap dan tindakan represif Jepang menjadi
                faktor  penting  dalam  hal  ini,  sehingga  seminggu  setelah  peristiwa
                bersejarah  Proklamasi  tidak  terjadi  apa-apa  di  masyarakat.  Meskipun
                begitu,  informasi  Proklamasi  kemerdekaan  akhirnya  sampai  juga  di



                                                                                 399
   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416