Page 410 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 410
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
oleh Jepang setahun yang lalu. Disamping itu, mereka juga berencana
membalas tindakan Jepang dengan meracuni opsir-opsir Jepang. Maka
pada tanggal 24 Mei 1944, para Sultan, Panembahan, Pemuda dan
tokoh masyarakat berkumpul di gedung Medan Sepakat. Hanya saja,
mereka tidak mengetahui bahwa rencana untuk meracuni opsir Jepang
itu sudah bocor, sehingga acara rapat itu justru menjadi kuburan bagi
para pejuang Indonesia. Jepang mengepung gedung dan tidak
membiarkan satu orangpun lolos dalam gedung, dan kemudian semua
orang yang hadir ditangkap dan dimasukkan ke dalam truk dan di bawa
pergi entah kemana.
Setelah kejadian tanggal 24 Mei 1944 itu, Jepang mulai
memperketat keamanan dengan memberlakukan jam malam dan
melarang masyarakat untuk berkumpul–kumpul lebih dari dua orang.
Dan Jepang secara terang-terangan menangkapi orang-orang yang
dicurigai dengan alasan yang dicari-cari, baik secara paksa maupun
halus, dan orang yang ditangkap tidak pernah kembali lagi ke
keluarganya sampai sekarang. Keadaan ini membuat masyarakat hidup
dalam ketakutan dan penderitaan. Kejadian penculikan dan
penangkapan tokoh–tokoh masyarakat dan para Sultan dikenal dengan
nama penyungkupan.
Latar belakang pembunuhan dia atas—yang dilakukan secara
berantai dari 23 April 1943 sampai 24 Mei 1944—adalah karena Jepang
menganggap rakyat Kalimantan Barat berkomplot untuk melakukan
pemborotakan, terutama para intelektual dan para pemuda. Di samping
itu, Jepang juga menganggap komplotan di Kalimantan Barat masih ada
kaitanya dengan komplotan Dr. B.J. Haga di Banjarmasin.
Keberadaan para sultan, tokoh masyarakat dan para pejuang
yang menghilang akhirnya terjawab. Seperti tertulis surat kabar Borneo
6
Shimbun, edisi nomor 135 tahun II tanggal 1 Juli 1944:
Komplotan besar jang mendoerhaka oentoek melawan
Dai Nippon soedah di bongkar sampai ke akar-akarnja. Salah
satoe Angkatan Laoet di Pontianak jang sedjak dahoeloe
mengetahoei tentang tersemboenjinja rantjangan komplotan
melawan Dai Nippon jang sangat besar oekoeranja di daerah
Kalimantan Barat Pontianak, Saingkawang dan sekitarnja
sebagai poesatnja senantiasa meneroeskan pengintipan dengan
seksama hingga pada soeboeh tanggal 23 Zyurgatatahen jang
398