Page 406 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 406

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia




                   Hindia  Belanda  seluruhnya  terdiri  dari  RI,  Borneo  dan  Timoer  Besar  yang
                   harus  dibentuk  oleh  pemerintah  RI  dan  pemerintah  Belanda.  Oleh  karena
                   itu,  pemerintah  Belanda  dengan  mendirikan  Negara  Indonesia  Timur  itu
                   ―sendirian‖ –dengan meninggalkan pemerintah RI– dengan sendirinya telah
                   menyalahi  naskah‖,  ―Naskah  dan  NI  Timoer‖,  Kedaulatan  Rakjat,  Kemis
                   Kliwon  8  Mei  1947  (Jogjakarta),  hlm:  2;  Tidak  heran  jika  dalam  tulisan
                   ―Podjok‖,  NIT  bukannya  singkatan  dari  Negara  Indonesia  Timur,  tetapi
                   ―Negara  Ikoet  Toean‖  atau  ―Nadjamoedin  Is  Teleurgesteld‖  (Nadjamoedin
                   Hatinya  Kecewa),  ―(N)egara  (I)koet  (T)oean‖  ―NIT‖  Singkatan  resmi  yang
                   dipakai oleh rakyat di Makasar, Kedaulatan Rakjat, Rebo Pon 21 Mei 1947,
                   hlm: 2; Kedaulatan Rakjat, Selasa Pahing 24 Juni 1947, hlm: 1.
                139  ―Bali Maoe Ke Jawa‖, Penjoeloeh Bali, Selasa 7 Januari 1947, op.cit., hlm: 1;
                   ARC. Borneo & Groote Oost, Kort Overzicht…, op.cit., hlm: 32-33.
                140  ―Dokumen No. 327 Politik Verslag Bali…‖, S.L. van der Wal, VI, op.cit., hlm:
                   709-710.
                141  ―Dokumen No. 326 Politik Verslag Timor…‖, Ibid., hlm: 708.
                142  Ibid., hlm: 708-709; ―Rakjat Soembawa Tetap Dalam Repoeblik‖, Antara, 6-
                   12-46.
                143  ―Sekitar wartawan-wartawan Repoeblik dan Denpasar‖,  Antara,  18-12-46;
                   ―Belanda  di  Bali  Doedoek  diatas  Dinamit:  Peristiwa  Wartawan  Repoeblik‖,
                   Antara, 20 Desember 46.
                144  ―Dokumen No. 327, Politik Verslag Bali…‖, S.L. van der Wal, VI, op.cit., hlm:
                   713-714.
                145  Ibid., hlm: 714; Residen Bali dan Lombok menerbitkan pemberitahuan resmi
                   pada tanggal 26 Desember 1946, yang berbunyi, ―Pada hari ini saya telah
                   mengambil  beberapa  tindakan  supaya  janganlah  upacara  penguburan
                   almarhun I Gusti Ngurah Rai dilakukan secara yang mungkin menerbitkan
                   pelanggaran keamanan umum….Marilah pada masa peralihan yang sulit ini
                   kita menjauhkan  segala  apa yang  mungkin membahayakan hasil-hasil kita
                   yang ternyata.‖, ―Pemberi Tahoenan Resmi‖, Penjoeloeh Bali, Djoem‘at, 27
                   Desember 1946, op.cit., hlm: 7.
                146  ―Belanda di Bali Doedoek Diatas Dinamit: Karena Perdjandjian‖, Antara, 20-
                   12-1946.













                394
   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411