Page 404 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 404

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia




                114   G.  Robinson,  op.cit.,  hlm:  230;  G.  McTurnan  Kahin,  Nationalism  and
                   Revolution in Indonesia. Ithaca: Cornell Univ. Press, 1952, Bab  VII, VIII, IX
                   dan  X;  Anthony  J.  S.  Reid,  1996,  op.cit.,  Bab  4  dan  Bab  5;  Sartono
                   Kartodirdjo, 1981, op.cit., hlm: 4-5; A.H. Nasution, 2, op.cit., hlm: 89-90;
                   G.  Kraaf  en  G.  Teitler,  De  Verenigde  Oost-Indische  Compagnie:  Tussen
                   Oorlog en Diplomatie (Leiden: KITLV Uitgeverij, 2002), hlm: 3-4.
                115   ―Pembentoekan  Partai  Ra‘jat  Indonesia‖,  Penjoeloeh  Bali,  Djoemat  6
                   Desember 1946, op.cit., hlm: 1.
                116  Ibid., hlm: 1-2.
                117  Ibid., hlm: 2.
                118   ―Dokumen  No.  1‖,  S.L.  van  der  Wal,  V,  op.cit.,  hlm:  1-2;  Ide  A.A.  Gde
                   Agung, Dari NIT ke RIS (Yogyakarta : Gadjah Mada Press, 1985), hlm: 93-
                   95.
                119  Ibid., hlm: 96; ―Dokumen No. 1‖, S.L. van der Wal, V, loc.cit.
                120  Ide A.A. Gde Agung, 1985, op.cit., hlm: 98; ―Dokumen No. 54‖, S.L. van
                   der Wal, V, op.cit., hlm: 146-147.
                121  ―Dokumen No. 2 dan No. 3‖, S.L. van der Wal, V, op.cit., hlm: 3-4; W.A. van
                   Goudoever,  Malino  Maakt  Historie  (Batavia:  RvD,  1946),  hlm:  54-60;  Ide
                   A.A. Gde Agung, 1985, op.cit., hlm: 102.
                122  Ibid., hlm: 103-106.
                123  Ibid., hlm: 108-112; ―Dokumen No. 4‖, S.L. van der Wal, V, op.cit., hlm: 8-
                   15;  Ketika  pembicaraan  pembentukan  dua  negara  bagian,  muncul
                   keinginan agar kepulauan Sunda Kecil menjadi negara tersendiri dan merasa
                   keberatan  terhadap  penggabungannya  dalam  negara  Timur  Besar  dengan
                   alasan  ikatan  kultural  yang  terbentuk  antar  daerah  di  Sunda  Kecil,
                   ―Dokumen No. 15‖, Ibid., hlm: 41-43.
                124   ―Repoeblik  Indonesia  Satu  Tahoen:  Pidato  Radio  Wakil  Presiden,  Drs.
                   Mohammad Hatta‖, Antara, 16-8-1946 (Jakarta: ANRI), hlm: 17-18.
                125   George  McTurnan  Kahin,  1952,  op.cit.,  hlm:  250;  Supomo,  Negara
                   Indonesia  Serikat  dan  Uni  Belanda  Indonesia  (Djakarta:  Jajasan  Dharma,
                   1948), hlm: 5-13.
                126 Panitia  Tujuh  adalah  sebuah  badan  yang  dibentuk  berdasarkan  keputusan
                   Konferensi  Malino,  dengan  tegas  bersama-sama  wakil  pemerintah  Hindia
                   Belanda,  yaitu  Komisariat  Pemerintahan  Umum  di  Jakarta  merundingkan
                   pembaharuan  susunan  ketatanegaraan  di  Timur  Besar,  Borneo,  Bangka,
                   Belitung dan Riau. Anggota dari Panitia Tujuh yang ditunjuk oleh konferensi
                   adalah:  Tjok.  Gde  Raka  Soekawati  (Bali),  Nadjamoedin  Daeng  Malewa
                   (Sulawesi Selatan), E.D. Dengah (Minahasa), Kapten Tahja (Maluku Selatan),
                   Ibrahim Sedar (Kalimantan Selatan), Oeray Saleh (Kalimantan), dan dr. Liem



                392
   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409