Page 144 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 144

dan penuh dengan Roh Kudus.” Saulus kemudian dapat melihat
                 kembali.
                     Perjumpaan Saulus dengan Allah memberi pengaruh yang besar
                 dalam  kehidupan  Saulus.  Saulus  mengalami  pertobatan  karena
                 Allah  menghendakinya  untuk  menjadi  pelayan-Nya.  Melalui  kisah
                 pertobatan  Saulus,  kita  belajar  bahwa  Allah  berkuasa  mengubah
                 karakter seseorang, yang semula penuh dengan kebencian menjadi
                 penuh dengan kasih dan semangat melayani Allah dan umat-Nya.
                 Pertobatan  Saulus  berdampak  juga  kepada  para  pengikutnya.
                 Mereka pun menyaksikan perjumpaan Allah dengan Saulus karena
                 mereka mendengar suara Allah (ay. 7). Tidak ada dikisahkan apakah
                 pengikut  Saulus  juga  mengalami  pertobatan  atau  tidak.  Namun,
                 peristiwa  pertobatan  Saulus  mengingatkan kita  bahwa  Allah
                 berkuasa atas apa pun juga. Kehendak-Nya menjadi prioritas yang
                 harus  dilakukan  oleh  umat-Nya,  yaitu  menyebarkan  Injil  kepada
                 orang sebanyak-banyaknya.

                     Setelah bertobat, Saulus menggunakan nama Yunaninya, Paulus,
                 sebab ia akan banyak melayani di wilayah orang-orang non-Yahudi.
                 Nama Paulus sangat familiar di telinga orang yang mendiami wilayah
                 Kerajaan  Romawi.  Ia  melakukan  tiga  kali  perjalanan  penginjilan
                 untuk memberitakan Injil ke seluruh Kerajaan Romawi. Ia menulis
                 tiga  belas  surat  dalam  Perjanjian  Baru.  Pada akhir  hidupnya,
                 ia  dianiaya,  dirajam  (dilempari  batu),  dicambuki,  ditangkap,
                 dijebloskan ke dalam penjara, dan dihukum mati karena imannya
                 kepada Yesus Kristus.



                 IV. Kegiatan Pembelajaran

                 Pelajaran 7 dapat diajarkan dalam satu atau dua kali pertemuan.
                 Guru  dapat  menyesuaikan  pembagian  topik-topik pelajaran  ini
                 sesuai  dengan  kondisi  sekolah  dan  tingkat  kemampuan  peserta
                 didik. Guru juga diberi kebebasan untuk mengembangkan topik ini
                 secara  kreatif.  Semua  kegiatan  yang  ditugaskan  kepada  peserta
                 didik  dikerjakan  di  dalam  buku  tugas,  buku  kerja,  atau  lembar
                 khusus yang sudah disiapkan oleh guru.



                 126    | Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD Kelas VI
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149