Page 7 - Buku Antologi Esai KKN Kelompok 15
P. 7
Latihan pertama berjalan layaknya biasa tidak ada aktivitas yang melampaui batas layaknya ibu-ibu pada umumnya,
latihan berjalan dengan cepat kekompakan sudah di dapat setelah itu dari saya dan teman-teman variasi gerakan
untuk kegiatan gerak jalan tersebut.
Dengan semangat yang mereka miliki, dan dengan waktu yang sangat singkat yaitu 5 hari, tak butuh waktu lama
untuk menghafal gerakan dasar hingga gerakan variasi itu cukup mudah di hafal oleh ibu-ibu pkk. Dengan tanggal
yang sudah di tentukan lomba gerak jalan pun dimulai dari awal start sampai finish mereka sangat semangat, tapi
pada akhir acara pas resepsi itu sangat di sayangkan karena belum menjadi keberuntungan nya hingga belum
mendapat juara.
“Ga papa ga juara yang penting kita sudah memeriahkan acara ini, juara gak juara seng penting makan-makan” ucap
ibu-ibu pkk. Itulah keseruan dalam kegiatan bersama ibu-ibu pkk desa pamembaran .
Kegiatan 17 Agustus lomba tenis meja Kita berkolaborasi dengan Karang taruna desa pakembaran untuk
mengadakan lomba tenis meja kebetulan warga sangat menggemari olahraga tersebut, sehingga kita antusias
mengadakan lomba tersebut, dan sangat di terima dan di sambut baik oleh para Bapak-bapak yang berjiwa muda.
Runtutan kegiatan lomba mulai berjalan, dan ternyata benar ada banyak bakat yang terlihat dalam jiwa bapak-bapak
yang berjiwa semangat ini, banyak keseruan di dalamnya dari mulai tawa yang begitu lepas sampai teriakan-teriakan
yang menggema dalam arena perlombaan, dengan berjalannya waktu sudah saatnya tiba.
Final kegiatan puncak perlombaan yang di tunggu, pukul 13.15 pertandingan final di mulai dari mulai jual beli
serangan hingga pertandingan berakhir dan terpilihlah juara yang di menangkan oleh bapak agus warga dusun
grendi Rt/RW 08/02. Teriakan dan sorakan mengiringi kegiatan tersebut sangat menyenangkan kegiatan acara
tersebut.
Selainkegiatan yang melibatkan warga masyarakat pakembaran terutama orang tua, saya dan teman-teman pun
tidak lupa untuk menjalin silaturahmi dengan pemuda desa, dari sini banyak cerita yang lebih seru dan asik,
terutama ada kegiatan bersama mereka pemuda desa pakembaran yang paling berkesan itu ketika saya dan teman-
teman kkn ngecamp di Bukit Bulu wayang, disitu kami dan pemuda desa sangat terasa akrab sekali padahal kita baru
mengenal mereka tapi terasa kekeluargaan itu sangat erat.
Pemuda desa juga tidak canggung dalam aktifitas bersama kami, karena saya dan teman-teman tidak membatasi
mana anak kkn dan mana pemuda desa, kita berbaur bersama bahkan ketika saya dan teman-teman mengadakan
bakar-bakaran bersama dengan pemuda desa sangat terasa sekali begitu erat suasana keluarga nya.
45 Hari berjalan, dimana waktu perpisahan berkata “bahwa ini waktunya sudah selesai “ disitu suasana hati campur
aduk antara senang akan kembali kumpul dengan keluarga masing-masing dan juga sedih karena kita semua saya,
teman-teman dan warga desa pakembaran akan berpisah.
Waktu perpisahan dan pamitan bersama pihak sekolah SD, Mi, TK, PAUD, serta masyarakat setempat begitu berat
rasanya untuk mengakhiri ini semua, dari semua golongan anak-anak, pemuda/pemudi, bahkan orang tua, semuanya
meneteskan air mata tanpa terkecusli. Namun semua ini bukan akhir untuk sebuah cerita selama KKN berlangsung.
Sambutan saya ucapkan terakhir kali sebelum perpisahan tiba, suasana mulai hening mata mulai memerah, semua
merasakan hal sama. Dan ketika saya mengucap “PERPISAHAN INI BUKANLAH AKHIR DARI SEBUAH PERTEMUAN,
NAMUN AWAL KITA UNTUK MEMULAI RINDU YANG BERAT” suasananya pecah tangis pun tak dapat di tahan.
“3.888.000 yang berarti “ Ini cerita singkat yang bisa saya ceritakan, selebihnya ada dalam hati
Trima kasih Tuhan, dan UIN K.H ABDURRAHMAN WAHIDIN PEKALONGAN sudah mempertemukan saya dengan
orang orang baik selama KKN .
2