Page 206 - KEGIATAN BELAJAR 1-15 LENGKAP (2)_Neat
P. 206

KEGIATAN BELAJAR 12
























                                       Gambar 12.1. Lapisan pada sistem berkas

                  12.11.2       Mounting Sistem Berkas

                         Seperti halnya sebuah berkas yang harus dibuka terlebih dahulu sebelum
                  digunakan,  sistem berkas harus di mount terlebih dahulu sebelum sistem berkas

                  tersebut siap untuk  memproses dalam sistem. Sistem operasi diberikan sebuah

                  alamat mounting (mountpoint) yang berisi nama device yang bersangkutan dan

                  lokasi dari device tersebut.

                  12.11.3       Metode Alokasi Berkas
                         Kemudahan  dalam  mengakses  langsung  suatu  disk  memberikan

                  fleksibilitas dalam  mengimplementasikan sebuah berkas. Masalah utama dalam

                  implementasi adalah  bagaimana mengalokasikan berkas-berkas ke dalam disk,

                  sehingga disk dapat  terutilisasi dengan efektif dan berkas dapat diakses dengan
                  cepat.  Ada  tiga  metode    utama,  menurut  buku  "Applied  Operating  Sistem

                  Concepts: First Edition" oleh Avi  Silberschatz, Peter Galvin dan Greg  Gagne

                  untuk mengalokasi ruang disk yang  digunakan secara luas yaitu, contiguous,

                  linked, dan indexed.

                  12.11.4       Alokasi Secara Berdampingan (Contiguous Allocation)
                         Metode ini menempatkan setiap berkas pada satu himpunan blok yang

                  berurut di  dalam disk. Alamat disk menyatakan sebuah urutan linier. Dengan

                  urutan linier ini maka  head disk  hanya bergerak jika mengakses dari sektor

                  terakhir suatu silinder ke sektor  pertama silinder berikutnya. Waktu pencarian
                  (seek time) dan banyak  disk seek  yang  dibutuhkan untuk mengakses berkas






                                                                       SISTEM OPERASI                  194
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211