Page 117 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 117
Juklak Pemeriksaan Kinerja Lampiran IV.2
Studi yang dilakukan oleh PVMBG juga menunjukkan bahwa erupsi gunung berapi telah menghancurkan
hidup jutaan manusia. Sebagai contoh, letusan Gunung Tambora yang menghilangkan lebih dari 92 ribu
jiwa dan Krakatau yang menewaskan lebih dari 36 ribu jiwa. Erupsi Gunung Merapi juga menyebabkan
banyak kerusakan. Pada tahun 928, letusan gunung tersebut menghancurkan Kerajaan Mataram (salah satu
kerajaan Jawa terbesar), pada tahun 1930 menewaskan 1.369 jiwa, dan pada tahun 1972 menewaskan lebih
dari 3.000 jiwa. dst…
BAB III
PEMBAHASAN
1. Upaya/Program/Kegiatan
Berdasarkan hasil studi literatur, terdapat 4 (empat) aspek penting dalam pengelolaan bencana, yaitu
kegiatan prabencana, tanggap darurat, pascabencana, dan pengelolaan logistik dan peralatan.
…………………………………………………………………………………………...dst.
Dari uraian di atas, diketahui bahwa kegiatan prabencana merupakan aspek terpenting dalam
pengelolaan bencana. Hal ini dikarenakan pada kegiatan prabencana, BNPP dan BPBD mempersiapkan
langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana dan/atau memitigasi dampak
dari bencana.
Kegiatan prabencana terdiri dari 3 (tiga) kegiatan utama yaitu:
a. Kegiatan kesiapsiagaan bencana.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana memiliki arti bahwa tindakan yang cukup, segera, dan
tepat diambil pada fase tanggap darurat. BNPB/BPBD harus secara teknis dan administratif
mengkoordinasikan hal ini melalui:
1) penyiapan dan uji coba rencana kontinjensi;
2) pengaturan, pemasangan, uji coba sistem peringatan dini (early warning system);
3) penyiapan persediaan keperluan pokok;
4) penyediaan pendidikan dan pelatihan terkait mekanisme tanggap darurat;
5) penyiapan lokasi evakuasi;
6) penyiapan data dan informasi, dan pemutakhiran prosedur tanggap darurat;
………………………………………………………………………………………...dst.
b. Kegiatan peringatan dini.
Kegiatan peringatan dini dimaksudkan untuk menyiapkan masyarakat agar mereka dapat mengambil
tindakan cepat dan akurat di saat-saat terakhir sebelum bencana datang. Keberhasilan peringatan dini
dapat mengurangi jumlah korban.
Pada kegiatan ini, kementerian atau lembaga terkait (contohnya BMKG) mengamati fenomena-
fenomena awal yang memungkinkan terjadinya bencana. Kemudian, lembaga tersebut
menyampaikan data yang dimilikinya kepada BNPB/BPBD sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan untuk memperingatkan masyarakat akan segala bencana yang mungkin terjadi dan
tindakan darurat apa yang harus dilakukan. Ketika peringatan dini dikeluarkan, pemerintah/media
massa menginformasikan ancaman, tindakan tanggap darurat yang harus diambil, dan lokasi
evakuasi yang aman.
………………………………………………………………………………………...dst.
c. Kegiatan mitigasi bencana.
Mitigasi bencana ditujukan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana bagi masyarakat yang
tinggal di daerah rawan bencana. BNPB, berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti Kementerian
Pekerjaan Umum dan pemerintah daerah telah mendorong peraturan zonasi berdasarkan rencana tata
ruang nasional.
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan 103