Page 119 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 119

Juklak Pemeriksaan Kinerja                                                  Lampiran IV.2

                     e.  Kegiatan penyiapan dan penyediaan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar belum memadai.
                        Sistem  manajemen  logistik  dibutuhkan  untuk  menunjang  perencanaan  kebutuhan  logistik,
                        manajemen persedian, dan manajemen distribusi, sehingga pelaksanaan penyiapan dan penyediaan
                        barang  pasokan  untuk  pemenuhan  kebutuhan  dasar  pengungsi  dapat  berjalan  secara  efektif  dan
                        efisien.  Hasil  pengumpulan  data  dan  informasi  menunjukkan  bahwa  BNPB  dan  BPBD  belum
                        memiliki sistem manajemen logistik yang dapat menunjang kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar
                        bagi para pengungsi.
                        …………………………………………………………………………………………...dst.
                     f.  Koordinasi  dan  kerja  sama  penyelenggaraan  kesiapsiagaan  bencana  dengan  instansi  lain  belum
                        terlaksana dengan baik.
                        BNPB dan BPBD belum memiliki strategi dan SOP yang mengatur kegiatan koordinasi dan kerja
                        sama dengan beberapa instansi yang terlibat dalam proses tanggap darurat bencana.
                        ………………………………………………………………………………………...dst.
                     g.  ……………………………………………… ………………………………………..dst.

                  3.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Entitas/Masalah yang Dirumuskan
                     BNPB dan BPBD telah menjadi garis terdepan dalam penerapan kegiatan kesiapsiagaan bencana, namun
                     demikian dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut BNPB dan BPBD masih terkendala dalam hal
                     pendanaan. Pendanaan terkait pengelolaan bencana baik yang berasal dari APBN maupun APBD masih
                     relatif kecil.
                     Disamping  itu,  BNPB  memiliki  alokasi  anggaran  yang  relatif  kecil  untuk  kegiatan  prabencana,
                     dibanding  alokasi  anggaran  untuk  kegiatan  tanggap  darurat  dan  pascabencana.  Sementara  kegiatan-
                     kegiatan  prabencana  memegang  peranan  penting  atas  keberhasilan  pengelolaan  penanggulangan
                     bencana pada fase tanggap darurat. Artinya, ketika BNPB menyiapkan rencana kontinjensi yang tidak
                     akurat, hal ini akan meningkatkan jumlah korban bencana atau infrastruktur yang rusak.
                     …………………………………………………………………………………………….dst.
                  4.  Key Player
                     Dalam pengelolaan bencana terdapat beberapa pihak yang terkait. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
                     24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, BNPB menjadi titik fokus instansi pemerintah pusat
                     dan  beroperasi  pada  tingkat  nasional.  Sebagaimana  disebutkan  dalam  Peraturan  Presiden  Nomor  8
                     Tahun 2008 tentang BNPB, BNPB merupakan lembaga negara nondepartemen yang bertanggung jawab
                     kepada Presiden. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPB memiliki 4 (empat) deputi dengan
                     fokus  fungsi  pada kegiatan prabencana,  tanggap  darurat, pascabencana,  dan  pengelolaan  logistik  dan
                     peralatan.  Untuk  mengawasi  fungsi-fungsi  tersebut,  BNPB  memiliki  seorang  Inspektur.  Sementara
                     untuk  mendukung  kegiatan  organisasi  secara  internal,  BNPB  memiliki  seorang  Sekretaris.  Struktur
                     organisasi inti dari BNPB dinyatakan dalam Gambar 1.

                                              Gambar 1. Struktur Organisasi Inti BNPB


                                                          Kepala BNPB



                                                  Inspektur Utama  Sekretaris Utama


                                                   Deputi Bidang   Deputi Bidang   Deputi Bidang
                                     Deputi Bidang   Penanganan   Rehabilitasi dan   Logistik dan
                                      Pencegahan
                                                     Darurat      Konstruksi     Peralatan

                     …………………………………………………………………………………………….….dst.






               Direktorat Litbang                  Badan Pemeriksa Keuangan                            105
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124