Page 78 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 78

Juklak Pemeriksaan Kinerja                                                    Bab V

                        10         Berikut  adalah  contoh  penggunaan  bukti  fisik  dalam  pemeriksaan   Contoh bukti
                                   kinerja.                                                              fisik
                                  Contoh:
                                  Salah  satu  temuan  pemeriksaan  adalah  mengenai  kondisi  gudang
                                  penyimpanan  logistik  korban  bencana  yang  belum  memadai,  seperti
                                  penyusunan  barang  belum  teratur,  logistik  sulit  untuk  dihitung,  dan
                                  kurangnya sirkulasi udara pada ruangan gudang. Hal tersebut terlihat pada
                                  gambar sebagai berikut:













                                  Sumber  foto:  LHP  Kinerja  atas  Pelaksanaan  Kegiatan  Kesiapsiagaan  Erupsi
                                  Gunung Berapi Tahun 2015 dan 2016 pada BNPB dan Instansi Lain yang Terkait
                                  di Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara

                        11      2.  Bukti Testimonial/Lisan                                              Bukti
                                   Bukti  testimonial/lisan  merupakan  bukti  yang  diperoleh  secara  lisan   testimonial
                                   melalui  wawancara,  diskusi,  survei,  atau  dalam  bentuk  pernyataan
                                   tertulis sebagai respon dari pertanyaan atau wawancara.

                        12         a.  Wawancara                                                     Wawancara
                                       Wawancara  merupakan  metode  pemerolehan  data  dan  informasi
                                       yang  spesifik  melalui  proses  tanya  jawab.  Wawancara  dilakukan
                                       untuk  menggali  fakta,  opini,  dan  ide  dalam  rangka  mengonfirmasi
                                       informasi awal yang diperoleh Pemeriksa. Metode wawancara dapat
                                       berupa  tatap  muka  perorangan  atau  sekelompok  orang,  melalui
                                       telepon, dan video conference.
                                       Agar  wawancara  menghasilkan  informasi  yang  valid,  maka
                                       Pemeriksa  disarankan  untuk  melakukan  wawancara  dari  berbagai
                                       sudut  pandang.  Sebagai  contoh:  wawancara  dengan  melibatkan
                                       berbagai  jenjang  posisi,  lokasi  yang  berbeda  (pusat  dan  daerah),
                                       pemangku kepentingan terkait, dan para ahli yang menguasai objek
                                       atau program yang dijadikan topik wawancara.








                      Direktorat Litbang                Badan Pemeriksa Keuangan                          67
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83