Page 16 - Bahan Ajar
P. 16
kenyataannya berusaha menjaga kelestarian dan keaslian bahasanya meskipun diakui
tetap mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara alamiah karena pengaruh
teknologi moderen.
Penutur bahasa Melayu lainnya ditemukan suku Melayu di pesisir timur,
sepanjang pulau Sumatera, di Semenanjung Malaka, di Malaysia, sebagian pesisir
barat Kalimantan, dan Brunei Darussalam. Bahasa Melayu sebagai status bahasa
daerah masih ditemukan penggunaannya di daerah pelosok Sumatra. Bahasa Melayu
sebagai bahasa daerah tentu berbeda perkembangannya dengan bahasa Melayu
sebagai bahasa lndonesia.
Bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang
sangat pesat di seluruh wilayah nusantara, baik secara internal maupun secara
ekternal. Perkembangan ini menyebabkan bahasa Melayu dipertimbangkan untuk
diterima menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di tanah air. Faktor
pertimbangan yang melatar belakangi sehingga bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa
Indonesia atau bahasa nasional yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa Melayu dikenal oleh masyarakat mempunyai susunan yang sederhana dan
luwes. Dikatakan sederhana karena kenyataannya dapat dilihat pada kaidah-
kaidah yang berlaku mulai tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis mudah
dipahami. Kaidah pada setiap tataran ini dianggap sederhana dibanding bahasa
daerah lainnya, seperti bahasa Jawa, Sunda, Bima, Bugis, dan Makassar.
Dikatakan bersifat luwes karena terbuka untuk menerima pengaruh dari bahasa
lain tanpa mengubah kaidah-kaidah dasarnya. Jadi, bahasa Melayu dianggap
mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan pemakaiannya sehingga
mengalami perkembangan sangat pesat di seluruh tanah air.
2. Bahasa Melayu sejak dahulu kala meniadi bahasa resmi di beberapa kerajaan
besar di Indonesia. Salah satu kerajaan besar di Indonesia yang menjadikan bahasa
Melavu sebagai bahasa resmi, yaitu kerajaan Sriwijava dan Majapahit.
3. Bahasa Melayu menjadi bahasa pergaulan (lingua franca) di seluruh nusantara
sejak zaman dahulu kala. Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan digunakan
oleh kalangan pedagang, baik dari dalam negeri maupun antarbangsa yang ada di
Asia Tenggara. Para pedagang bertransaksi dengan penutur asli bahasa Melayu,
khususnya yang bermukim di pesisir pantai selat Malaka sebagai pintu gerbang
perdagangan dunia. Akhirnya, perkembangan dan penyebarluasan penutur bahasa
Melayu semakin meningkat dan tersebar di seluruh pelosok tanah air.
10