Page 22 - UKBM.drama_Neat
P. 22
semuanya. Takut, seperti kita ini punya penyakit sampar.
IBU Habis begitu memang begitu caranya menilai. Pikiran kok dianggap menyatu dengan darah.
BAPAK :Cara berpikir apa itu ya?
IBU :Cara berpikir orang bego!
BAPAK :Bego tapi berkuasa.
I IBU :Begitu berkuasanya sehingga merasa berhak menguasai pikiran, dan sangat tersinggung kalau
orang berpikir lain.
BAPAK :Sangat tersinggung.
IBU :Sangat tersinggung. Maka mengamuklah dengan pentungan, penangkapan, penculikan dan
penganiayaan.
BAPAK :Kekuasaan yang kerdil.
IBU :Kerdil.
BAPAK :Kerdil.
TELEPON BERDERING. BAPAK MENGANGKAT TELEPON
APAK :Hallo! Ya? Salah! Salah sambung! Ini Cikini, bukan Jurang Mangu. Tidak apa-apa. Selamat
malam.
IBU :Terror lagi?
BAPAK :Bukan. Memang salah sambung.
IBU :Dulu Satria sering diteror lewat telepon
BAPAK :Ya, aku tahu. Aku juga sering diteror, dikira Satria.
IBU :(setelah jeda) Ah, Satria. Satria….
LAMPU MEREDUP
5. Bacalah contoh drama di atas.
6. Menentukan struktur dan kaidah teks drama
7. Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.
8. Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan.
Sesudah mempelajari materi pelajaran, silahkan kalian membaca dan memahami teks drama
di bawah ini!
P E N D A H U L U A N
1. Bacalah dengan saksama dengan memperhatikan isi dan kebahasaannya!
2. Jawablah pertanyaan- pertanyaan yang ada hubungannya dengan isi teks drama tersebut!
a. Bercerita tentang apakah drama “Mengapa Kau Culik anakku” karya Seno Gumira
Ajidarma di atas?
b. Jawaban atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama tersebut?
c. Adapun yang dimaksud dengan tema adalah?
Manganalisis Aspek Kebahasaan
Langkah-langkah menganalisis aspek kebahasaan
Untuk lebih jelasnya cermati dan perhatikan penggalan teks drama Mengapa Kau Culik
Anakku berikut in
BAPAK :Bu….
IBU :Ya….
BAPAK :Baca buku apa sih?
IBU :(Sambil membaca sampulnya) Oh, ini buku baru: Cara Melawan Teror
21