Page 10 - MATERI PEMBELAJARAN VII_Neat
P. 10
menghargai lingkungan dan budaya lokal itu. Antusiasme guru untuk mendalami hal tersebut
merupakan keteladanan penting buat siswa.
B. Langkah Aktivitas Pembelajaran
1. Mengenal Lingkungan Sekitar (Pertemuan 49–50)
Bagian ini mengajak siswa untuk mengenal dengan baik lingkungan sekitarnya. Dalam penyelanggaraan
pendidikan di negara-negara maju, pengenalan lingkungan secara kuat bahkan telah dimulai sejak
tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Karena itu, subbab ini menjadi bagian yang sangat penting
dalam pembelajaran PPKn di tingkat SMP/Madrasah Tsanawiyah sekarang. Pengenalan lingkungan
diawali dari lingkungan fisik, seperti menyangkut apakah lingkungan sekitarnya merupakan daerah
pegunungan atau pantai, kering atau banyak air, serta memiliki penanda alam khusus? Selanjutnya
adalah soal flora dan fauna apa yang dominan atau unik, lalu menyangkut karakteristik lingkungan
sosialnya.
2. Menghargai Budaya local
Bagian ini mengajak peserta didik untuk mengenali dan berani mengek splorasi budaya lokal di
lingkungan sekitar serta daerahnya masing-masing. Hal tersebut akan bermanfaat dalam
menumbuhkan rasa bangga terhadap daerahnya sendiri, yang nantinya akan berkontribusi pada
berkembangnya persatuan bangsa Indonesia. Pengenalan terhadap situs, tradisi lokal, kesenian hingga
permainan tradisional menjadi elemennya.
Pengenalan situs dapat dikaitkan dengan fenomena alam maupun kaitan kesejarahan daerah tersebut.
Ada undakan batu atau sumur tua misalnya. Lalu tradisi lokal banyak dikaitkan dengan acara keluarga
seperti menyambut kelahiran bayi atau khitanan. Sedangkan kesenian serta permainan lokal umumnya
harus digali lagi dari para orang tua, karena tak banyak lagi yang memainkannya.
3. Menghargai Makanan Tradisional
Bagian ini mendorong siswa untuk mengenal dan mempelajari makanan tra disional yang ada di
daerahnya masing-masing. Pengenalan dapat dilakukan dari makanan pokok seperti beragam jenis nasi,
antara lain nasi uduk, nasi kuning, nasi gudeg dan sebagainya. Juga yang berbahan lainnya seperti tiwul,
nasi jagung, hingga papeda. Olahan daging seperti beragam soto, dendeng, rendang, sei dan lain-lain,
serta olahan sayuran seperti gado-gado, pecel, sayur asem, sayur kelor dan lain-lain juga bagian dari
makanan tradisional yang perlu dikenali. Pengenalan minuman tradisional, jajanan, hingga makanan
atau minum an kesehatan pun menjadi bagian dari pembelajaran ini. Minuman berbahan jahe seperti
bandrek, saraba, kalua, hingga minuman dingin seperti cendol, es teler, dan lain-lain perlu didorong
untuk lebih dikonsumsi. Begitu pula jajanan mulai dari yang sekadar direbus seperti jagung, pisang,
kacang hingga kue seperti kue bika, bibingka, klepon, dan lain-lain. Selain itu masih terdapat pula
makanan atau minuman kesehatan tradisional seperti jamu-jamuan.