Page 12 - EModul Kalor
P. 12
2. Menguap dan Mengembun
Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Sebaliknya, mengembun
adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Penguapan memerlukan kalor.
Periwtiwa ini dapat diketahui ketika menjemur pakaian yang basah dengan mencari
tempat yang terpapar sinar matahari agar pakaian cepat kering. Prinsip penguapan juga
dimanfaatkan untuk mengeringkan gabah dan pembuatan garam.
Gambar 2. Pemanfaatan Penguapan
Sumber: https://dhamadharma.wordpress.com/2014/06/06/pembuatan-garam-dengan-metode-tuf-geomembran/
Proses penguapan dapat dipercepat dengan upaya-upaya berikut.
a) Memanaskan zat
b) Memperbesar luas permukaan zat
c) Mengalirkan udara kering di permukaan zat
Banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat cair agar menjadi uap seluruhnya
pada titik didihnya disebut kalor uap.
Kebalikan menguap adalah mengembun. Pernahkah kalian melihat titik-titik air
diperlukan gelas yang berisi air es? Titik-titik air tersebut adalah embun. Uap air di
udara melepaskan kalor ke lingkungan sehingga uap air berubah menjadi embun.
Pengembunan terjadi karena suhu pagi hari rendah sehingga kalor yang dimiliki uap air
dilepaskan ke lingkungan.
Banyaknya kalor yang dilepas oleh 1 kg zat untuk berubah dari uap menjadi zat
cair pada titik embunnya disebut kalor embun. Banyaknya kalor uap atau kalor embun
(Q) suatu zat dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut.
Q = m × U
Keterangan:
Q = banyak kalor untuk menguap/kalor untuk mengembun (J)
m = massa zat yang menguap/mengembun (kg)
U = kalor uap/kalor embun (J/Kg)