Page 94 - E-Modul Biologi
P. 94
Penggunaan psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan, menurunkan
aktivitas otak atau merangsang sususan sistem koordinasi tubuh kita yang dapat
menimbulkan kelainan tingkah laku disertai dengan timbulnya halusinasi, ilusi, dan
gangguan cara berpikir (Zubaidah, 2011). Penggunaan obat-obatan psikotropika melebihi
dosis dan tanpa pengawasan dokter dapat berakibat buruk terhadap sistem koordinasi.
Beberapa gangguan yang diakibatkan oleh psikotropika terhadap sistem saraf sebagai
berikut.
a) Hilangnya koordinasi tubuh, hal ini terjadi karena dopmin yang berfungsi sebagai
neurotransmiter dalam tubuh berkurang.
b) Pengaturan saraf terhadap kendali otot gerak dan denyut jantung melemah.
Penyalahgunaan psikotropika dapat berdampak buruk bagi kesehatan, tidak hanya
menyebabkan ketergantungan, bahkan dapat menyebabkan berbagai penyakit dan
kelainan psikis, psikologis, serta kematian. Pengaruh psikotropika akan berdampak
terhadap fisik, psikologi, ekonomi, dan sosial (Kusuma, 2020).
a. Gangguan fisik
1) Toleransi tubuh, dalam pemakaian jangka panjnag jumlah zat yan sama tidak
mampu menghasilkan rasa atau akibat yang sama.
2) Gejala penghentian pemakaian obat adalah rasa sakit disekujur tubuh seperti flu
berat
3) Mempercepat dan memperlambat denyut nadi, jantung, dan paru-paru yang dapat
mengakibatkan kematian.
4) Saluran napas akan terjadi radang paru dan pembengkakan paru.
5) Jantung, terjadi peradangan oto jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
6) Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan
seksual.
7) Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS.
b. Psikologi
1) Otak dan susunan saraf pusat yang berakibat pada gangguan daya ingat gangguan
perhatian atau konsentrasi.
2) Gangguan bertindak rasional.
3) Gangguan persepsi sehingga menimbulkan halusinasi gangguan motivasi sehingga
malas sekolah atau bekerja.
4) Gaangguan pengendalian diri sehingga sulit membedakan baik atau buruk.
Modul Biologi Page 86