Page 12 - PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VIII
P. 12
Allah Berfirman dengan Perantaraan Anak-Nya
Ibr 1: 1-4
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-
Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah
telah menjadikan alam semesta.
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai menga-
dakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi,
4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang
dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
2. Kemudian masuklah dalam kelompok diskusi untuk mendalami isi/pesan teks
Kitab Suci tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apa isi dari masing-masing perikop tersebut?
b. Perikop mana yang paling mengesankan bagimu? Mengapa?
c. Bagaimana sikapmu terhadap janji Allah itu?
3. Setelah selesai diskusi setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelompok
lain boleh menanggapi dengan pertanyaan atau memberikan komentar.
Untuk Dipahami
• Tuhan sangat prihatin dengan situasi kedosaan manusia. Allah, yang men-
ciptakan segala sesuatu melalui sabda-Nya, sejak awal mula menginginkan
hidup manusia bahagia. Setelah mereka jatuh ke dalam dosa, Allah menjanjikan
penebusan, Ia mengangkat mereka untuk mengharapkan keselamatan (lih. Kej
3:15).
• Janji Allah tersebut diungkapkan kembali oleh Nabi Yesaya. “Sesungguhnya,
seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yesaya7:14).
• Allah memenuhi janji-Nya. Allah tak ingin manusia hancur dalam kuasa dosa.
Janji Allah terwujud dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Putera Allah sendiri,
yang selama hidup-Nya selalu mewartakan keselamatan bagi semua orang (Ibr
1:1-4).
• Maka sebagai orang yang telah diselamatkan, kita harus memiliki hidup dengan
semangat baru yakni hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, meninggalkan
perbuatan dosa dan selalu mengarahkan diri pada keselamatan.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 5