Page 14 - PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VIII
P. 14

B. Kemanusiaan dan Ke-Allahan Yesus



                       Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa manusia diciptakan secitra dengan
                    Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri (lih. Kej 1:26). Hal
                    tersebut menegaskan bahwa dalam diri manusia terkandung dimensi kemanusiaan/
                    jasmani dan dimensi rohani yang tak dapat dipisahkan satu sama lain, melainkan
                    merupakan satu kesatuan utuh. Kedua dimensi tersebut secara sempurna nampak
                    dalam diri Yesus.

                    Doa
                    Bapa yang Mahabaik,
                    sungguh kami bersyukur kepada-Mu,
                    karena kasih-Mu kami dapat berjumpa kembali dengan teman-teman kami.
                    Ya Bapa, hari ini kami akan berusaha memahami pribadi Putera-Mu,
                    yang sungguh Allah, sungguh manusia,
                    Bimbinglah kami agar dapat memahami Pribadi Putera-Mu,
                    Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami.
                    Amin.

                    1.  Memahami Ciri-ciri Manusia dan Ciri-ciri Allah

                    1.  Simak dan bacalah dialog berikut ini!


                                               Sepenggal Percakapan
                        “Jadi, kamu tidak bisa memaafkan dia?”, tanya Ryan sahabatku.
                        “Untuk kali ini tidak. Berulangkali aku sudah memaafkan, dan dia tak pernah
                     berubah. Kesabaranku ada batasnya juga”, jawabku.
                        “Baru saja kita ke luar Gereja…melalui Sabda-Nya, Tuhan tadi menyapa kita:
                     Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”,
                     Ryan mencoba mengingatkan.
                        “Dengar Ryan ! Aku bukan Tuhan…”, sanggahku cepat.
                        “Lho, siapa yang bilang kamu Tuhan…, terlalu sempurna Dia kubandingkan
                     dengan kamu. Dan terlalu sombong kamu bicara seperti itu. Seakan-akan kamu
                     sudah seperti Tuhan kalau bisa memaafkan. Ingat Nes…  Allah Yang Maha
                     Sempurna saja rela merendahkan diri-Nya, menjadi manusia sama seperti kita.
                     Jangan sampai kita yang penuh keterbatasan justru ingin meninggikan diri sama
                     seperti Allah”, Ryan mencoba menasehatiku. Dan hatiku sudah terlanjur membatu.

                                                                                  (Oleh: Sulis)







                                                             Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti  7
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19