Page 132 - PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VIII
P. 132

Cobalah kalian untuk membaca kisahnya berikut ini!

                                                   Jadilah Besar
                        Di kalangan masyarakat Suku Dani di Irian Jaya, dikenal suatu tradisi inisiasi
                     yang selalu dilakukan untuk menandai seseorang yang akan disebut dewasa. Inisiasi
                     Suku Dani berlangsung selama sembilan hari. Inisiasi diawali dengan menekankan
                     moncong seekor anak babi kecil ke perut anak yang diinisiasi. Tindakan ini menjadi
                     tanda bahwa mulai saat itu si anak harus melakukan pantang makan makanan
                     tertentu. Anak-anak yang diinisiasi, secara ritual harus pergi mandi supaya lepas
                     dari ketergantungan terhadap ibu-ibu mereka. Mereka mendapatkan koteka yang
                     pertama dan seutas tali kecil yang digantung di atas anus. Perhiasan-perhiasan
                     yang lama diganti dengan yang baru. Mereka kemudian diberi makan daging babi
                     dan diberi koteka mereka yang baru dilemaki. Sementara itu, semua orang yang
                     hadir berteriak, “Jadilah besar!”.
                        Anak-anak yang diinisiasi ditempatkan dalam suatu rumah khusus, terpisah
                     dari orang tua mereka. Lalu semua anak laki-laki yang lain melakukan penyerangan
                     semu terhadap tempat/rumah tersebut. Meskipun takut, anak-anak itu harus
                     menangkal serangan itu, dibantu oleh para pengantar mereka. Mereka ditawari
                     daging babi, tetapi ketika mereka mau, orang itu tidak mau memberikannya.
                     Mereka menari-nari sepanjang malam dan berjaga sampai keesokan harinya.
                     Mereka tidak boleh minum sebelum sore hari berikutnya.
                        Pada hari ketiga sekali lagi mereka mengalami pertempuran semu, dan kali ini
                     dilakukan oleh para pengantar mereka sendiri. Jika mereka hendak beristirahat di
                     dekat api, mereka diusir. Dua hari berikutnya anak-anak itu harus pergi mengemis
                     daging dengan menyanyi ke desa-desa tetangga. Pada hari ketujuh, mereka harus
                     memanjat sebatang pohon. Kemudian di bawah pohon itu orang-orang membuat
                     api dengan asap tebal. Mereka seperti dipanggang dan hampir mati lemas, namun
                     harus kembali dengan selamat. Setelah itu mereka diberi pelajaran memanah
                     untuk menyiapkan mereka mencari nafkah. Mereka juga harus pergi mencari kayu
                     bakar untuk diberikan kepada ibu mereka masing-masing.
                        Anak perempuan mendapatkan kalung bertali kecil dilehernya. Setiap anak
                     perempuan dihembusi oleh orang tuanya, disertai harapan “semoga kamu hidup
                     terus”. Dengan demikian, berakhirlah upacara inisiasi.

                                 (Romo Yosef Lalu, Pr., Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI)



                    1.  Untuk memasukkan seseorang dalam kelompok orang yang sudah dewasa, Suku
                       Dani melakukan upacara inisiasi yang berlangsung sampai dengan sembilan hari.
                       Demikian pula dalam Gereja Katolik. Dalam Gereja Katolik, untuk memasukkan
                       seseorang ke dalam kelompok orang yang sudah dewasa dalam hal iman melalui
                       suatu  upacara  inisiasi  resmi  yang  diselenggarakan oleh Gereja dan  mengikuti
                       suatu tata upacara yang resmi dan baku dan resmi dari Gereja. Upacara tersebut
                       disebut dengan Upacara Sakramen Penguatan/ Sakramen Krisma.


                                                             Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti  125
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137