Page 45 - PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VIII
P. 45
28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada
yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja
dalam Kerajaan-Nya.”
2. Kemudian setiap kelompok mendalami perikop Kitab Suci tersebut, dengan ban-
tuan pertanyaan sebagai berikut:
a. Temukan gagasan penting yang berkaitan dengan panggilan menjadi murid
Yesus!
b. Apakah Yesus juga masih memanggil manusia zaman sekarang menjadi murid-
murid-Nya ?
3. Setelah proses diskusi selesai, tiap kelompok mempresentasikan hasilnya.
Kelompok lain boleh memberi tanggapan atau bertanya tentang hal-hal yang
belum mereka pahami.
Untuk Dipahami
• Mendapat panggilan dari orang lain dapat menjadi pengalaman yang biasa-biasa
saja, tetapi juga dapat menjadi pengalaman yang istimewa bagi kita, tergantung
dari siapa yang memanggil dan maksud panggilan itu sendiri.
• Injil Matius 4:18-22 dan Injil Lukas 5:27-32 menceritakan kisah panggilan murid-
murid Yesus. Hal yang menarik dalam peristiwa Yesus memanggil murid-Nya
ini adalah pertama, panggilan selalu diawali dari Yesus, Yesuslah yang mengambil
inisiatif yang pertama. Kedua, ketika Yesus memanggil mereka, serta merta mereka
menanggapinya secara spontan, tidak ada sedikit pun keraguan dalam menanggapi
panggilan Yesus. Ketiga, mereka yang dipanggil oleh Yesus bukan orang-orang
kaya dan mapan kehidupannya, bukan para pejabat atau penguasa, melainkan
para nelayan, orang yang hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan
orang-orang yang dianggap berdosa. Keempat, ketika mereka mendapat panggilan
Yesus, mereka rela meninggalkan segala-galanya, pekerjaan bahkan keluarganya.
• Dalam berbagai pengajaran-Nya, Yesus menyampaikan beberapa persyaratan
itu. “Setiap orang yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikuti Aku” (lih. Mat 16:24-26). Orang yang mau mengikuti
Yesus harus mengambil sikap yang mantap, tidak terlalu banyak pertimbangan,
tidak terikat dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya
selama ini. Mereka juga harus berani melepaskan keterikatan dengan keluarga.
Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai kecintaan pada keluarga menjadi
penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama yang lain (lih. Luk 9:57-62).
38 Kelas VIII SMP