Page 64 - PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VIII
P. 64
33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung
sampai jam tiga.
34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Lihat, Ia memanggil
Elia.”
36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam
anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum
serta berkata: “Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan
Dia.”
37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya
demikian, berkatalah ia: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!”
2. Buatlah kelompok diskusi dengan anggota 3-4 orang, kemudian bahaslah dalam
kelompok hal-hal berikut ini, agar lebih memudahkan kalian memahami makna
Sengsara dan Wafat Yesus:
a. Mengapa para imam, ahli Taurat dan Mahkamah Agama bersikeras untuk
menyalibkan Yesus?
b. Mengapa Yesus mau menderita sengsara dan wafat di kayu salib?
c. Teladan apa yang dapat kamu petik dari peristiwa tersebut?
3. Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan jawabannya.
Kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau komentar kepa-
da kelompok lain.
Untuk Dipahami
• Penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Penderita-
an ditanggapi orang secara berbeda. Ada yang bersikap negatif, bila menderita ia
menjadi putus asa, menyalahkan diri sendiri atau orang lain, bahkan menyalah-
kan Tuhan dengan bertindak tidak adil. Sehingga ia merasa hidupnya tak berarti
lagi, muncul sikap dendam pada orang lain atau menjauhi Tuhan. ada juga ketika
menderita ia akan berusaha tetap tabah, menjalaninya dengan sabar dan tegar dan
lebih mendekatkan diri pada Tuhan
• Ketika Yesus berdoa di Taman Getsemani, Yesus ditangkap dan atas nama seluruh
bangsa, para rohaniwan menyerahkan Dia kepada pemerintah penjajah supaya
diadili. Mereka sudah mengatur skenarionya: Yesus harus mati. Dan itu terjadi.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 57