Page 228 - IPS KELAS VIII
P. 228

Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa (cultuur
                    stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan
                    akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-
                    1831).


                                                                         Wawasan



                       Mari Gali!
                          Tahukah kalian ketentuan-ketentuan  kebijakan  tanam  paksa? Simaklah
                       ketentuan-ketentuan sistem tersebut berikut ini.

                       1.  Penduduk wajib menyerahkan  seperlima  tanahnya untuk ditanami
                          tanaman wajib dan berkualitas ekspor.
                       2.  Tanah yang ditanami tanaman wajib bebas dari pajak tanah.

                       3.  Waktu yang digunakan untuk pengerjaan tanaman wajib tidak melebihi
                          waktu untuk menanam padi.
                       4.  Apabila  harga tanaman  wajib  setelah  dijual  melebihi  besarnya  pajak
                          tanah, kelebihannya dikembalikan kepada penduduk.
                       5.  Kegagalan panen tanaman wajib bukan kesalahan penduduk, melainkan
                          menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.
                       6.  Penduduk dalam  pekerjaannya  dipimpin  penguasa pribumi, sedangkan
                          pegawai Eropa menjadi pengawas, pemungut, dan pengangkut.
                       7.  Penduduk yang tidak memiliki tanah harus melakukan kerja wajib selama
                          seperlima tahun (66 hari) dan mendapatkan upah.




                       Ketentuan kebijakan tanam paksa yang diberlakukan pemerintah Hindia Belanda
                    sangat memberatkan masyarakat Indonesia. Apalagi, pelaksanaannya penuh dengan
                    penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak
                    ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun
                    pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara
                    lain sebagai berikut.
                    a.  Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari
                       tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½
                       bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.
                    b.  Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.

                    c.  Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.
                    d.  Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.




                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial         215
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233