Page 43 - BUKU KENDARAAN BERMOTOR LISNAS AGUS HERMANTO
P. 43

BAB V KEBIJAKAN DAN REGULASI



                  Studi tersebut rencananya akan dibarengi dengan demo project yang akan
                  dilakukan di beberapa kota di Jawa Barat dan Bali. Serta akan dimulai awal
                  2019 sampai Desember 2020 dengan melibatkan instansi litbang lokal
                  dan beberapa universitas. Diharapkan dari studi itu dapat menghasilkan
                  masukan bagi pemerintah untuk dapat menerapkan kebijakan yang tepat
                  terkait kendaraan listrik.
                      Beberapa  kendala  terkait  harmonisasi  terhadap  Regulasi  yang  ada
                  antara lain:
                      1.   Pengaturan terkait Kendaraan dan Lalu Lintas Jalan
                          a.  Suara
                          Seperti diketahui hampir semua mobil listrik tidak memiliki
                      suara bila sedang dijalankan. Berbeda dengan mobil dengan mesin
                      konvensional, suara bising yang dihasilkan mesin dan knalpot bisa
                      membuat orang tersadar jika ada kendaraan di dekatnya. Berdasarkan
                      Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2018 Pasal 23
                      ayat (3) tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor , menyebutkan
                                                                  52
                      bahwa kendaraan listrik harus memenuhi aspek keselamatan wajib.
                      Salah satunya adalah dilengkapi dengan suara buatan.  Berdasarkan
                      informasi  dari  Kementerian  Perhubungan,  telah  disepakati  dalam
                      regulasi bahwa pada kecepatan tertentu suaranya harus 50 Desibel
                      (dB).
                      Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2018, Pasal 23
                      (3)   Kendaraan Bermotor listrik untuk memenuhi aspek keselamatan
                           wajib dilengkapi dengan suara dengan tingkat kebisingan dan
                           jenis suara tertentu.
                      (4)   Tingkat  kebisingan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (3)
                           paling  rendah  31  (tiga  puluh  satu)  desibel  dan  paling  tinggi
                           tidak  melebihi  ambang  batas  Kendaraan  Bermotor  yang
                           menggunakan motor bakar biasa.
                      (5)   Tingkat  kebisingan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (3)
                           minimum sebagai berikut:
                           a.    pada kecepatan 10 (sepuluh) km/jam minimum 50 (lima
                               puluh) desibel;
                           b.    pada  kecepatan  20  (dua  puluh)  km/jam  minimum  65
                               (enam puluh lima) desibel;


                  52    Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor

                                                                           39
                                POKOK-POKOK PEMIKIRAN Dr. AGUS HERMANTO
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48