Page 51 - BUKU KENDARAAN BERMOTOR LISNAS AGUS HERMANTO
P. 51
BAB V KEBIJAKAN DAN REGULASI
a. Industri Batrai Kendaraan Listrik
Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang melimpah dan salah
satunya adalah nikel murni dan kobalt. Industri pengolahan nikel murni
berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah; dan Halmahera, Maluku Utara.
Sedangkan potensi kobalt ada di Pulau Bangka, Sumatera. Seperti
diketahui bahwa kedua sumber daya alam inilah bahan baku sekitar 60%
- 80% (persen) baterai Lithium-ion dapat dibuat. Saat ini baru ada 3 (tiga)
negara produsen baterai kendaraan listrik, yakni Tiongkok, Jepang, dan
Korea Selatan. Dan harga baterai tersebut mencakup sepertiga atau 25%
- 40% (persen) dari biaya total Kendaraan Listrik. Oleh kerena itu jika
Indonesia ingin kendaraan listrik dapat terjangkau masyarakat, salah satu
yang harus dikuasi adalah indutri baterai kendaraan listrik tersebut.
Gambar 13. Sumber daya alam Nikel di Indonesia
Saat ini Indonesia akan membangun pabrik baterai lithium terbesar
di dunia. Baterai jenis lithium dipilih karena ramah lingkungan dan bisa
didaur ulang serta diketahui bahwa Baterai Lithium memiliki energi
density terbesar dibandingkan tipe baterai yang lain separti ditunjukan
dalam gambar 12. Pabrik yang berlokasi di Morowali Sulawesi Tengah ini
akan mulai dibangun pada 11 Januari 2019. Pembangunannya direncanakan
akan membutuhkan waktu dua tahun, sehingga pada 2021 diprediksikan
sudah bisa mulai berproduksi. Dengan adanya pabrik tersebut, Indonesia
akan menjadi pemain penting industri kendaraan listrik. Saat ini, produksi
baterai lithium terbesar di dunia dipegang oleh Tiongkok. Selain baterai,
pemerintah juga rencananya akan menawarkan investor membangun
komponen kendaraan listrik lainnya.
47
POKOK-POKOK PEMIKIRAN Dr. AGUS HERMANTO