Page 102 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 102
SOLIDARITAS UNTUK BAB V
PALESTINA & ROHINGYA
Rohingya. Namun draf itu telah mendapatkan tanggapan keberatan
dari parlemen Myanmar. Mereka ingin agar resolusi itu di-drop, tidak
dimasukan ke dalam agenda AIPA. Tentu saja hal itu tak bisa diterima
delegasi Indonesia.
Kami sebenarnya sangat terbuka kepada Myanmar untuk
mengkoreksi dan memperbaiki draf resolusi itu, jika mereka keberatan
dengan redaksi awal yang kami bawa. Jika mereka keberatan dengan
nada kecaman terhadap aksi kekerasan atas etnis Rohingya, kami telah
mengusulkan untuk memperlunak resolusi tersebut menjadi resolusi
atas krisis kemanusiaan di Myanmar. Mereka menolak juga. Mereka
mengatakan tidak ada krisis kemanusiaan di Myanmar. Malah delegasi
parlemen mengatakan bahwa mereka di Rohingya itu teroris. Tentu kami
keberatan karena dunia sudah menyaksikan kekerasan terhadap orang-
orang biasa dan lemah.
Forum lobi yang dihadiri Indonesia, Myanmar, Filipina dan Singapura
akhirnya tak berhasil menemukan kesimpulan.
Posisi delegasi parlemen kita jelas, resolusi atas Rohingya itu sama
sekali bukan untuk mencampuri urusan dalam negeri Myanmar, tapi untuk
memberi bukti jika ASEAN dan AIPA benar-benar hadir saat terjadi krisis
kemanusiaan di halaman rumahnya sendiri. Kita bisa dan biasa menyusun
resolusi atas konflik di Palestina, atau kawasan lainnya, misalnya, tapi
anehnya kita sulit sekali menyusun resolusi atas konflik yang terjadi di
kawasan kita sendiri. Itu yang kami sampaikan kepada delegasi negara lain.
Penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine tidak mungkin bisa
dicapai jika tidak melibatkan pemerintah dan parlemen Myanmar, itu
sebabnya melalui AIPA kami mendorong mereka untuk menyusun
resolusi atas isu tersebut. Selain Myanmar, krisis itu tidak mungkin juga
diselesaikan jika tidak ada dorongan dari dunia internasional, terutama
dari pemerintah dan parlemen negara-negara ASEAN yang sekawasan.
Meski dalam sidang Komite Eksekutif siang tadi beberapa
negara masih menggantung sikapnya, karena beberapa dari mereka
berpandangan jika isu itu hanyalah isu terbatas antara delegasi Indonesia
dengan delegasi Myanmar, namun karena kegigihan sikap delegasi
Indonesia dalam membahas isu Rohingya, akhirnya sejumlah negara
CATATAN-CATATAN KRITIS 93
DARI SENAYAN