Page 104 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 104

SOLIDARITAS UNTUK  BAB V
                                                                 PALESTINA & ROHINGYA




                                                (3)

                        AIPA DAN ASEAN HARUS KERJA SAMA
                       ATASI ISU KEMANUSIAAN DI MYANMAR





                            EBAGAI  Sebagai ketua delegasi parlemen Indonesia dalam
                            Sidang Umum AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly)
                            ke-38 di Manila, Sabtu petang waktu setempat, 16 September
                            2017, saya menyampaikan pidato di depan Sidang. Dalam
                Ssidang umum yang juga dihadiri oleh delegasi parlemen
                 negara-negara peninjau, seperti Rusia, RRC, Jepang, Korea, Kanada, dan
                 Australia, saya menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi ASEAN
                 hari ini. Saya juga menyoroti isu kekerasan yang menimpa etnis Rohingya
                 di Myanmar.
                      Menurut saya, AIPA merupakan forum diplomasi parlemen yang
                 strategis. Melalui AIPA, parlemen negara-negara ASEAN, termasuk negara-
                 negara peninjau yang hadir dari berbagai kawasan, bisa mendukung
                 kegiatan diplomasi pemerintahan negaranya masing-masing. DPR ingin
                 memanfaatkan  kesempatan  ini  untuk  membahas  pentingnya  kemitraan
                 antara lembaga legislatif dan eksekutif di ASEAN. Bagaimanapun, diplomasi
                 adalah sebuah tindakan kolektif. Untuk menuju Masyarakat ASEAN 2025,
                 butuh sinergi antara diplomasi parlemen dengan diplomasi pemerintah.
                      Ada empat persoalan kunci yang kini dihadapi oleh negara-negara
                 ASEAN,  yaitu  kemiskinan,  kesenjangan,  perubahan  iklim,  sengketa
                 perbatasan, dan  konflik internal. Dalam sidang AIPA kali ini, DPR RI
                 mengajukan empat proposal, yaitu mengenai penyelesaian aksi kekerasan
                 terhadap etnis Rohingya di Myanmar, mengenai isu lingkungan terkait
                 kemaritiman, pentingnya pembangunan ekonomi inklusif dalam MEA
                 (Masyarakat Ekonomi ASEAN), serta mengenai pengembangan kapasitas
                 AIPA.

                      Dalam isu mengenai konflik Laut Cina Selatan, DPR RI menegaskan
                 bahwa pihak Indonesia juga mendorong penyelesaian damai. Tanpa




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  95
                                                                         DARI SENAYAN
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109