Page 122 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 122
SOLIDARITAS UNTUK BAB V
PALESTINA & ROHINGYA
(10)
INDONESIA CABUT DUKUNGAN
TERHADAP SELURUH
RESOLUSI POLITIK AIPA
ARI Rabu petang, 5 September 2018, waktu setempat, delegasi
parlemen Indonesia dalam Sidang ke-39 AIPA (ASEAN Inter-
Parliamentary Assembly), akhirnya memutuskan untuk
mencabut dukungan terhadap seluruh resolusi politik yang
Htelah dibahas dalam sidang Komite Politik, karena Myanmar
menolak untuk membahas resolusi bersama atas tragedi kemanusiaan
yang menimpa etnis Rohingya. Sebagai ketua delegasi parlemen Indonesia
dalam sidang di Komite Politik, saya menyampaikan jika DPR RI bersikap
tegas terhadap isu kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
Sebagai anggota komunitas internasional, sesudah Parlemen Dunia,
atau IPU (Inter-Parliamentary Union), dan juga PBB (Perserikatan Bangsa
Bangsa) mengeluarkan resolusi atas isu kemanusiaan yang terjadi di
Myanmar, mestinya parlemen negara-negara ASEAN juga bisa melahirkan
resolusi serupa.
Tentu saja resolusi itu bisa disesuaikan, disusun bersama-sama,
berdasarkan semangat ASEAN. Dan Indonesia sangat terbuka dalam
mendialogkan semua itu. Sejak sidang di Komite Eksekutif pada Senin
malam lalu, maupun dalam seluruh dialog dan rapat sepanjang hari
Selasa kemarin, Indonesia sangat terbuka dan sudah melakukan berbagai
kompromi terkait proposal resolusi kemanusiaan yang diusulkan. Namun,
delegasi Myanmar terus memarkir bus di depan pintu dialog yang telah
dibangun. Sikap itu menyulitkan AIPA bisa mengambil langkah maju dalam
isu ini.
Seperti halnya sidang AIPA tahun lalu di Manila, tahun ini Indonesia
kembali mengajukan proposal resolusi atas tragedi kemanusiaan yang
menimpa etnis Rohingya. Kami ingin mengajak parlemen negara-negara
ASEAN lain untuk tak menutup mata terhadap persoalan kemanusiaan yang
terjadi di halaman kita sendiri. Sebab, jika AIPA tak sanggup melahirkan
CATATAN-CATATAN KRITIS 113
DARI SENAYAN