Page 211 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 211
BABAK BELUR BAB VIII
INFRASTRUKTUR
Kalau kita perhatikan, penyebab utama terjadinya kecelakaan
transportasi laut dan besarnya jumlah korban adalah akibat lemahnya
pengawasan. Untuk kasus KM Sinar Bangun, misalnya, bagaimana bisa kapal
penumpang tak punya manifes? Bagaimana bisa kapal yang tak memiliki
manifes diizinkan berlayar? Itu semua menunjukkan pengawasan sektor
transportasi laut memang sangat minim. Pemerintah tidak boleh terus-
menerus hanya mengurusi jalan tol atau bandara saja dan mengabaikan
moda transportasi lainnya.
Ada beberapa hal saya kira yang perlu dievaluasi dan diberi
perhatian. Pertama, menurut saya KNKT semestinya tak lagi hanya
menyelidiki soal penyebab terjadinya kecelakaan, tapi juga mengevaluasi
prosedur boleh tidaknya sebuah kapal berlayar. Menurut UU No. 17/2008
tentang Pelayaran, otoritas pelabuhan dan syahbandar mengemban fungsi
pengawasan tersebut. Merekalah yang memungkinkan sebuah kapal bisa
berlayar atau tidak.
Jadi, otoritas pelabuhan dan syahbandar harus ikut dimintai
pertanggungjawaban, bukan hanya perusahaan pemilik kapal. Dalam
kasus KM Sinar Bangun, otoritas pelabuhan setempat terbukti lalai
dalam melakukan pengawasan, sehingga membiarkan KM Sinar Bangun
meninggalkan pelabuhan dengan kelebihan penumpang. Kelalaian itu juga
bisa dilihat dari tidak adanya manifes penumpang, padahal manifes kapal
merupakan prasyarat untuk standar operasional sebuah kapal. Dengan
kelalaian tersebut, seharusnya otoritas pelabuhan dan syahbandar bisa
diancam delik pidana. Jika tidak, kasus kelalaian yang mencelakakan
semacam ini akan terus terulang.
Kedua, secara teknis kasus kecelakaan yang meminta banyak korban
biasanya terjadi akibat kelebihan muatan dan penyalahgunaan peruntukan.
Dalam kasus KM Sinar Bangun, misalnya, menurut Kementerian
Perhubungan kapasitas kapal tersebut hanya 43 penumpang, tapi dijejali
lebih dari 192 penumpang. Atau, dalam kasus KM Arista, kapal tersebut
bukanlah kapal penumpang, tapi kemudian dijadikan kapal penumpang.
Sehingga, saat terjadi kecelakaan kapal tidak menyediakan perlengkapan
keselamatan memadai.
Pelanggaran semacam itu biasanya terjadi karena tidak ada sarana
CATATAN-CATATAN KRITIS 209
DARI SENAYAN