Page 209 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 209
BABAK BELUR BAB VIII
INFRASTRUKTUR
(11)
BENAHI KESELAMATAN
ANGKUTAN LAUT
ANYA berselang empat hari sejak terjadinya kasus
tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, pada Jumat
malam, 23 Juni 2018, kembali terjadi kecelakaan KM Ramos
Risma Marisi juga di perairan Danau Toba. Hal ini tentu saja
Hmengundang keprihatinan kita semua. KM Sinar Bangun dan
KM Ramos merupakan kapal penyeberangan yang beroperasi di Perairan
Danau Toba.
Saya ikut berduka cita atas terjadinya kecelakaan-kecelakaan
tersebut. Berdasarkan data dari Kantor SAR Medan yang saya ikuti,
sejauh ini jumlah korban selamat KM Sinar Bangun ada 19 orang, 3 orang
ditemukan meninggal dunia, dan masih ada sekitar 184 orang yang dalam
proses pencarian. Sementara, korban hilang KM Ramos tercatat 1 orang,
4 lainnya selamat. Kita semua tentu berharap semoga para korban yang
hilang bisa segera ditemukan.
Terkait kecelakaan KM Sinar Bangun, saya baca pemerintah sudah
memberi pernyataan akan memberikan santunan bagi para korban dan
jaminan biaya perawatan. Kebijakan tersebut memang sudah seharusnya
dilakukan pemerintah. Namun, selain memberikan santunan dan jaminan
untuk para korban, hal mendesak yang perlu segera dilakukan pemerintah
adalah membenahi sektor transportasi laut (termasuk danau).
Pemerintah selalu mengklaim keberhasilan pembangunan tol laut,
poros maritim, dan sejenisnya, namun faktanya tingkat kecelakaan laut
di Indonesia justru terus meningkat, khususnya angka kecelakaan kapal
penumpang. Bulan Juni 2018 saja, saya catat ada empat kasus tenggelamnya
kapal yang mengangkut penumpang. Selain kecelakaan KM Sinar Bangun
dan KM Ramos, kurang dari seminggu sebelumnya juga terjadi kasus
tenggelamnya KM Albert di Pulau Maspari, Sumatera Selatan, dan KM
CATATAN-CATATAN KRITIS 207
DARI SENAYAN