Page 277 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 277
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(6)
AGAR PETANI SEJAHTERA,
UBAH INPRES NO. 5/2015
ARA petani di sejumlah sentra produksi padi di Jawa Timur
dan Jawa Tengah, yang saat ini sedang melakukan panen
raya, mengeluhkan jatuhnya harga gabah dan absennya peran
Bulog dalam menolong petani. Sebagai Ketua Umum DPN
PHKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), saya mendesak
pemerintah agar segera meminta Bulog untuk proaktif menyerap gabah
petani.
Ini saatnya pemerintah berpihak pada petani. Bulog harus
difungsikan sebagai lembaga penolong petani melalui kegiatan operasi
pasar pembelian gabah petani pada tingkat harga keekonomian yang
berlaku. Jangan biarkan harga gabah jatuh sehingga petani jadi kehilangan
insentif dari pekerjaan yang ditekuninya.
Supaya itu bisa dilakukan, maka Inpres No. 5/2015 tentang Kebijakan
Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah harus
segera diganti. Pemerintah harus segera mengganti konsep HPP (Harga
Pembelian Pemerintah) menjadi kebijakan harga dasar (floor price). Sejauh
ini kebijakan HPP telah membuat Bulog jadi tak memiliki keleluasaan untuk
membeli gabah petani pada harga keekonomian yang berlaku.
Coba bayangkan, harga beras sudah melambung ke Rp11 ribu hingga
Rp12 ribu/kg, tapi HPP gabah kering panen yang ditetapkan pemerintah
masih ada di level Rp3.750/kg. Sudah tiga tahun angka itu tak pernah
direvisi. Sebagai pembanding, di beberapa tempat saat ini harga gabah
kering panen (GKP) di pasar sudah mencapai Rp5.500/kg. Dan menurut
data IRRI yang saya pegang, pada 2016 ongkos yang dikeluarkan petani
untuk menghasilkan satu kilogram gabah adalah sebesar Rp4.079. Jadi,
HPP adalah kebijakan yang membunuh petani secara diam-diam, karena
harga jual ditetapkan di bawah BPP (Biaya Pokok Produksi).
284 KATA FADLI