Page 282 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 282

PETANI DAN   BAB XII
                                                                      KEMAKMURAN




                 (RDA), serta diajak ke National Institute of Horticultural and Herbal Science.
                 Luar biasa sekali kemajuan pertanian di Korea. Mereka sudah menyusun
                 skenario  pembangunan  dan  teknologi pertanian  untuk  mengantisipasi
                 perubahan iklim. Meskipun telah menjadi negara industri maju, namun 30
                 persen penduduk Korea hidup dari sektor pertanian. Itu sebabnya mereka
                 terus menjaga dan berinovasi dengan sektor pertaniannya.

                      Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, Korea Selatan
                 mengembangkan riset pertanian untuk industri kosmetika. Ini membuat
                 nilai tambah produk mereka jadi tinggi sekali, sebab produk kosmetika
                 bisa dijual mahal. Indonesia, yang secara tradisional punya teknologi
                 pembuatan jamu, juga kosmetika tradisional, mestinya tidak ketinggalan
                 oleh Korea.
                      Jika kita lihat di seluruh dunia, industri pertanian merupakan salah
                 satu sektor ekonomi terpenting di negara mana pun. Apalagi di Asia,
                 pertanian bukan hanya memainkan peran kunci bagi perekonomian,
                 tetapi juga pembangunan sosial. Politik bisa guncang jika kehidupan petani
                 morat-marit.
                      Saat ini, Eropa, Amerika Serikat, serta beberapa negara di kawasan
                 Amerika Selatan telah mengembangkan pertanian sebagai salah satu
                 industri ekspor strategis. Di sisi lain, sebagian besar negara Asia
                 masih mengimpor sejumlah besar produk pertanian untuk kebutuhan
                 nasionalnya. Ini telah menciptakan masalah sosial dan ekonomi yang
                 serius di Asia. Generasi muda di Asia juga cenderung menghindari masuk
                 ke pertanian untuk masa depan mereka. Masalah ini harus dipecahkan
                 bersama-sama oleh negara-negara Asia.
                      Sekarang saatnya kita berpikir radikal untuk merevitalisasi pertanian
                 dan menjadikannya sebagai salah satu mesin pembangunan ekonomi.
                 Untuk itulah kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung
                 para petani muda dengan teknologi baru. Tanpa penerapan teknologi
                 baru, dalam masyarakat digital pertanian hanya akan menjadi industri
                 usang. Inilah sebabnya kenapa kita membutuhkan kerjasama teknologi
                 global untuk membantu para petani muda.
                      Saya menyarankan kepada Korea bahwa kita, bersama-sama, perlu
                 menciptakan Asia Young Farmers Venture Startup Center untuk kerjasama



                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  289
                                                                         DARI SENAYAN
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287