Page 286 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 286

PETANI DAN   BAB XII
                                                                      KEMAKMURAN




                 politik daging sapi yang ketat. Beras dan daging sapi bagi mereka adalah
                 komoditas strategis. Dan mereka tidak mau komoditas strategis vitalnya
                 tergantung pada pasar luar negeri. Makanya, meskipun untuk komoditas
                 lain mereka terbuka pada impor pangan, khusus untuk beras dan daging
                 sapi mereka sangat anti-impor.
                      Pilihan  itu  tentu  ada  konsekuensinya.  Mereka  harus  melindungi
                 dan memfasilitasi para petani serta peternaknya supaya bisa memenuhi
                 kebutuhan pangan nasional. Pemerintah Korea tak segan menerapkan bea
                 masuk tinggi bagi beras impor, meskipun hal itu membuat mereka harus
                 berhadapan dengan WTO. Bayangkan, tarif barrier mereka lebih dari 500
                 persen untuk komoditas beras. Jadi, mereka serius sekali melindungi
                 petani dalam negerinya. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari Korea
                 terkait kebijakan sektor pertanian.
                      Saya senang ajakan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang
                 pertanian ini mendapat respon antusias dari Menteri Lee. Sebagaimana
                 halnya di Korea, di Indonesia isu tentang kesejahteraan petani juga
                 merupakan isu politik penting. Sebab, stabilitas sektor pertanian bukan
                 hanya akan berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian, tapi juga
                 terhadap stabilitas politik dan keamanan.


                                        Seoul, Korea Selatan, 20 September 2018




























                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  293
                                                                         DARI SENAYAN
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291