Page 274 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 274
PETANI DAN BAB XII
KEMAKMURAN
(5)
TIDAK ELOK MENTERI PERINDUSTRIAN
BANDINGKAN UPAH BURUH
DENGAN PETANI
ERNYATAAN Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang
dikutip oleh berbagai media pada hari Minggu, 5 November
2017, yang mengatakan jika upah bekerja di pabrik lebih tinggi
daripada bekerja di sawah, menarik perhatian saya yang sedang
Pmengikuti The Conference of the State Parties to United Nations
Convention Against Corruption, di Wina, Austria. Pernyataan semacam itu,
yang membandingkan profesi hanya dari tingkat upah, bisa menyesatkan
pemahaman publik dan cenderung melecehkan profesi petani.
Kalau gaji astronot lebih tinggi dari gaji pekerja pabrik, misalnya,
apakah kemudian semua orang harus jadi astronot?! Apa menjadi astronot
lebih baik dari menjadi pekerja pabrik?! Atau, menjadi pekerja pabrik
menjadi lebih buruk dari jadi astronot?!
Tak seharusnya pejabat pemerintah melontarkan pernyataan tak
terukur semacam itu.
Ketimbang membandingkan upah buruh pabrik dengan upah
petani di Klaten, yang tak sepadan, Menteri Perindustrian mestinya fokus
memperhatikan laju deindustrialisasi di Indonesia. Kenapa kontribusi
sektor industri terhadap PDB terus mengalami penurunan? Persoalan itu
mestinya diberi perhatian utama.
Pada 2004, konstribusi industri manufaktur terhadap PDB kita
masih 28,34 persen. Namun, tahun 2014, kinerja industri manufaktur
terus turun menjadi 21,01 persen. Di masa pemerintahan Joko Widodo,
laju penurunannya tak berkurang. Pada Triwulan II tahun 2017, kontribusi
industri manufaktur terhadap PDB bahkan tinggal 17,94 persen. Selain itu,
pertumbuhan industri kita juga selalu berada di bawah angka pertumbuhan
ekonomi.
CATATAN-CATATAN KRITIS 281
DARI SENAYAN