Page 339 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 339
GERINDRA
& EKONOMI BAB XV
KERAKYATAN
(3)
SATU-SATUNYA LEMBAGA EKONOMI
YANG PRO PEMERATAAN
HANYA KOPERASI
UJUH puluh tahun lalu, atau 12 Juli 1947, diadakan Kongres
Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat. Tanggal bersejarah itu
kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Namun, meskipun
koperasi menempati posisi istimewa dalam konstitusi kita,
Tsayang perkembangannya tidak seperti yang dikonsepkan.
Menurut saya, rendahnya kontribusi koperasi dalam perekonomian
nasional adalah karena rendahnya keberpihakan pemerintah.
Sumbangan koperasi bagi perekonomian kita memang masih sangat
kecil, hanya sekitar 3 persen. Angka ini jauh di belakang kontribusi koperasi
dalam perekonomian negara-negara maju, seperti Perancis, Belanda, atau
Selandia Baru, misalnya, yang berkisar 18 hingga 20 persen.
Agak ironis sebenarnya. Di negara-negara yang sering kita sebut
sebagai kapitalis, di sana koperasi justru telah jauh berkembang. Sementara
di negara kita yang konstitusinya mengkritik kapitalisme, koperasinya
malah digusur oleh kapitalisme.
Sejak zaman kolonial, koperasi selalu dikebiri oleh regulasi yang
dikeluarkan pemerintah. Misalnya dalam soal kredit rakyat kecil, sejak
zaman kolonial pemerintah lebih memfasilitasi ekspansi perbankan
daripada membiarkan ceruk itu dikelola oleh koperasi. Dan kondisinya
hingga hari ini tidak banyak berubah. Belakangan, pemerintah bahkan
memperlakukan koperasi tak ubahnya korporasi.
Saat ini kita sebenarnya sedang menghadapi dua situasi buruk,
yaitu tingginya angka ketimpangan dan terus melemahnya perekonomian.
Menghadapi dua situasi tersebut, kita belum melihat pemerintah berusaha
melakukan koreksi terhadap haluan pembangunan. Koperasi masih
sekadar dipidatokan, tapi tidak benar-benar difungsikan. Padahal, satu-
CATATAN-CATATAN KRITIS 353
DARI SENAYAN