Page 335 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 335

GERINDRA
                                                                        & EKONOMI   BAB XV
                                                                       KERAKYATAN



                                                 (1)

                                      PASAL 33 ADALAH
                            IDEOLOGI EKONOMI INDONESIA





                              EMBURUKNYA perekonomian negara, yang ditandai oleh
                              tiga kali direvisinya angka pemotongan anggaran oleh
                              pemerintah sejak Mei lalu, perlu kita kritik. Pesan ini
                              saya sampaikan pada acara peluncuran buku “Pemikiran
               MEkonomi Kerakyatan Mohammad Hatta: Jalan Politik
                 Kemakmuran Indonesia”, di Ballroom University Club (UC) Universitas
                 Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 12 Agustus 2016. Buku tersebut diolah
                 dari disertasi saya di Universitas Indonesia. Buku itu sengaja diluncurkan
                 tepat pada peringatan hari lahir Mohammad Hatta.
                      Saya katakan, dalam mengemukakan programnya pemerintah selalu
                 mengutarakan optimisme, tapi ternyata optimismenya tidak didukung oleh
                 perhitungan ekonomi yang matang. Mulai dari target penerimaan pajak
                 yang meleset hingga Rp234 triliun pada 2015, defisit anggaran semester
                 pertama 2016 yang sudah mencapai 73% dari target APBN-P, hingga target
                 penerimaan tax amnesty yang kurang dari satu persen meskipun sudah
                 satu bulan dirilis, semua itu, berawal dari perhitungan anggaran yang
                 tidak matang.
                      Itu sebabnya, di tengah kesulitan ekonomi yang sedang terjadi,
                 ada baiknya jika kita menengok kembali pemikiran Mohammad Hatta,
                 Proklamator yang kebetulan merupakan ekonom itu. Jalan keluar yang
                 dirancang oleh pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi
                 tidak boleh keluar dari rel yang telah digariskan oleh konstitusi.
                      Hatta mewariskan kepada kita Pasal 33 UUD 1945. Melalui pasal
                 itu  konstitusi kita sebenarnya  telah merumuskan  dan memerintahkan
                 pelaksanaan sebuah sistem ekonomi tertentu, di mana kita tidak memiliki
                 kebebasan untuk mengubahnya sekehendak hati.
                      Sistem ekonomi, atau politik perekonomian, adalah cara bagaimana




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  349
                                                                         DARI SENAYAN
   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340