Page 332 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 332

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                 Tertinggal  dan Transmigrasi (Mendes  PDTT) pada tanggal  24 Agustus
                 2018, di mana ia menyatakan kalau dalam Pilpres tahun 2019 Joko Widodo
                 kembali menang, ia memastikan kalau dana desa akan kembali dinaikkan.
                 Seolah, kenaikan dana desa dari sebelumnya Rp60 triliun dalam APBN
                 2018, menjadi Rp73 triliun dalam APBN 2019, merupakan komitmen pribadi
                 Presiden Joko Widodo. Ini juga menyesatkan publik.

                      Selain menumpang kampanye pada acara resmi, dua pernyataan
                 menteri tahun lalu itu memang menunjukkan adanya upaya dini untuk
                 menggunakan dana desa sebagai bahan kampanye bagi petahana dalam
                 Pilpres 2019. Padahal, seperti yang telah disebutkan, keberadaan dana
                 desa dalam APBN merupakan amanat UU No. 6/2014 tentang Desa. Pos
                 itu akan selalu ada, karena itu merupakan perintah undang-undang. Jadi,
                 peringatan Saudara Fahri Hamzah, bahwa pencairan dana desa yang
                 dilakukan menjelang Pemilu harus diwaspadai, memang perlu diperhatikan.
                      Kita harus mengingatkan publik, terutama para pamong desa,
                 bahwa  dana desa  akan  terus ada  dalam  APBN, siapapun  presidennya.
                 Bahkan, publik perlu diingatkan, sebelum Pilpres 2014 dulu, Prabowo
                 secara rasional pernah mengkampanyekan Dana Desa sebesar Rp1 miliar
                 tiap desa. Angka itu dulu dikeluarkan dengan perhitungan yang matang.
                 Sebagai respon atas kampanye Prabowo, Capres Joko Widodo waktu itu
                 kemudian membalasnya dengan mengkampanyekan Dana Desa sebesar
                 Rp1,5 miliar per desa jika dia berkuasa.
                      Dalam realisasinya, pemerintah Joko Widodo tak pernah bisa
                 memenuhi janjinya. Pada 2015 pemerintah hanya bisa memberikan
                 Dana Desa sebesar rata-rata Rp300-400 juta per desa. Pada tahun 2018,
                 pemerintah juga hanya bisa memberikan Dana Desa rata-rata Rp800 juta
                 per desa. Tahun 2019 ini, dengan anggaran Rp73 triliun, tiap desa rata-
                 rata hanya mendapatkan Rp900 juta. Jadi, di tahun terakhir kekuasaannya,
                 Presiden  Joko  Widodo  tetap  gagal  merealisasikan  besaran  dana  desa
                 yang pernah dijanjikannya. Ini harus dicatat oleh masyarakat, terutama
                 masyarakat desa.

                      Belajar dari penggunaan dana desa dalam empat tahun terakhir, yang
                 mestinya kita soroti, dan ini juga mendapatkan perhatian dari kami, tim
                 Prabowo-Sandi, adalah isu optimalisasi pemanfaatan dana desa. Apalagi,




                344 KATA FADLI
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337