Page 327 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 327

PANGAN &
                                                                     PEMBANGUNAN   BAB XIV
                                                                        PERTANIAN



                                                (9)

                                 DATA PANGAN TAK JELAS,
                                KITA PERLU AMNESTI DATA





                             I  Hari Pangan Sedunia, yang diperingati tiap tanggal 16
                             Oktober, saya kembali ingin mengingatkan pentingnya
                             kebijakan  data amnesty sebagai salah satu syarat untuk
                             mencapai kedaulatan pangan. Tanpa ada konsolidasi data,
               Dkita tak akan bisa merumuskan kebijakan pangan yang benar.
                      Masalah data ini sangat penting, karena menjadi syarat kita bisa
                 merumuskan kebijakan yang benar. Apalagi, kita tidak pernah sinkron
                 jika bicara mengenai data. Soal kemiskinan, misalnya. Menurut data BPJS
                 Kesehatan, saat ini jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu
                 Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebanyak 196,4 juta jiwa di mana 92,2 juta jiwa
                 di antaranya merupakan PBI (Penerima Bantuan Iuran). Menurut Pasal
                 14 UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, PBI adalah
                 peserta jaminan kesehatan yang tergolong sebagai fakir miskin dan orang
                 tidak mampu. Karena fakir dan tidak mampu, maka undang-undang
                 mengamanatkan agar iurannya dibayari oleh Pemerintah melalui APBN.
                      Sejalan ketentuan, jumlah fakir miskin yang menjadi PBI ditetapkan
                 oleh Pemerintah. Aturan teknisnya adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.
                 101/2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan. Sejak 2017,
                 supaya penetapan PBI tepat sasaran, BPJS dan Kementerian Sosial telah
                 melakukan sinkronisasi data jumlah penduduk miskin. Datanya lengkap,
                 by name dan by address.
                      Pertanyaannya, jika pemerintah mengalokasikan PBI bagi 92,2 juta
                 orang, kenapa di sisi lain pemerintah mengklaim jumlah orang miskin kita
                 hanya 25,9 juta orang? Ini kan perlu sinkronisasi. Jangan sampai terjadi kita
                 merumuskan anggaran penanggulangan kemiskinan, maka jumlah orang
                 miskinnya kita besar-besarkan,  namun jika  bicara statistik kemiskinan,
                 jumlahnya kita kecil-kecilkan. Karena itu kita butuh ‘data amnesty’. Data




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  339
                                                                         DARI SENAYAN
   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332